Kabar Baik, Rumah Sakit di Kota Bogor Hanya Merawat 356 Pasien Covid-19

- 20 Agustus 2021, 11:36 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya saat meninjau RS Lapangan Covid-19 Kota Bogor, beberapa waktu lalu.*
Wali Kota Bogor Bima Arya saat meninjau RS Lapangan Covid-19 Kota Bogor, beberapa waktu lalu.* //Dok Humas Pemkot Bogor

ISU BOGOR- Ketersedian tempat tidur isolasi di rumah sakit rujukan di kota Bogor terus turun. Dari 1.210 tempat tidur hanya digunakan 356 pasien atau 29% pasien Covid-19.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kota Bogor, Kamis (19/8/2021) dari 21 rumah sakit rujukan di Kota Bogor tersedia 1.210 tempat tidur dan saat ini hanya terisi 356 pasien atau 29,4%.

Sedangkan untuk ketersedian tempat tidur di ruang ICU dari 67 unit yang tersedia, saat ini terisi 49 pasien atau 73%.

Baca Juga: Ini Sejarah dan Kandungan Buah Pisang, Penyuka Makanan Sehat Wajib Tahu!

Angka itu, Angka itu jauh dibandingkan angka BOR pada awal PPKM Level 4 dengan BOR di atas 84 persen dan ICU penuh.

Untuk tempat tidur di pusat isolasi BPKP Ciawi, dari 100 kapasitas tempat tidur, saat ini tercatat terisi 3 orang (3%) dan Asrama IPB dengan kapasitas 184 tempat tidur tersisi 10 orang (5%).

Sementara, keterisian tempat tidur di RSUD Kota Bogor juga mengalami penurunan drastis. Dirut RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir menjelaskan, saat ini pasien Covid-19 di RSUD berjumlah 98 orang.

Baca Juga: Bandingkan PKI dengan Taliban, Eks Kader PAN: Enggak Bakal Sukses Menggulingkan Pemerintah

Kata dia, jumlah itu jauh dari turun drastis dibanding pekan lalu sebanyak 240 pasien.

"Mudah-mudahan ini bisa menjadi pertanda bahwa covid-19 Kota Bogor sudah melewati puncaknya dan terus bisa menurun," kata Ilham, Jumat 20 Agustus 2021.

Ia menilai, rumah sakit menangani kasus berat dan kritis itu juga termasuk yang memberikan andil kepada turunnya angka kematian pasien Covid-19. Penanganan lebih awal itu bisa mencegah terjadinya kasus-kasus meninggal.

Baca Juga: China dan Taliban Bakal Bersatu untuk Membangun Kembali Afghanistan? Ini Kata Jubir Suhail Shaheen

"Jadi sebenarnya untuk ke depan sakit rumah sakit harus mulai mendiagnosa kasus-kasus Covid-19 agar jangan sampai gejala berat. Karena kalau sudah berat ternyata penanganan pasien covid-19 lebih sulit," tambah Ilham.***

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah