Network
BOGOR - Pemerintah Kota Bogor bercana menaikkan kapasitas tempat tidur untuk pasien rujukan untuk mengantisipasi Pandemi Covid-19 yang belum reda.
Kota Bogor memiliki 21 rumah sakit rujukan Covid-19 yang kapasitas tempat tidurnya mencapai 39 persen atau 1.229 unit.
Dari 39 persen tempat tidur pasien Covid-19 di setiap rumah sakit rujukan itu, telah 79 persen terisi.
Baca Juga: Ngenes, Bima Arya Ungkap Buruh dan Sopir Banyak Menganggur Akibat PSBB 2 Bulan Lalu
Tempat tidur rujukan itu sudah terisi 971 pasien dari total 1.229 unit yang tersedia.
Angka tersebut merupakan kenaikkan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, tempat tidur pasien Covid-19 di Kota Bogor hanya 30 persen dari yang dimiliki 21 rumah sakit rujukan.
"Sebelum PPKM darurat kapasitas makasimal 30%, jumlahnya kita punya 1.209 bed. Pada saat PPKM Darurat, kapasitas pun dinaikkan di atas 30 persen. Saat ini sudah mencapai 39% atau 1.229 bed," kata Kadinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno, Kamis, 15 Juli 2021.
Akan tetapi, Retno menjelaskan, niat menaikkan jumlah tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan terkendala jumlah tenaga kesehatan (nakes).
"Sebetulnya, rumah sakit, khususnya swasta bersedia menaikkan kapasitas untuk COvid-19 hanya saja, rumah sakit saat ini kekurangan nakesnya," kata Retno.
Belum lagi, kata dia, BOR ruang ICU dari 50 tempat tidur yang tersedia saat ini sudah diisi 43 pasien atau 86 persen dari ketersediaan.
Baca Juga: Ganas, PSBB Pandemi Covid-19 Bikin Hampir Setengah Warga Kota Bogor Menganggur
Namun, keterisian di pusat isolasi Pusdiklat Badan Pemeriksaan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Ciawi agak senggang, dari 100 tempat tidur tersedia, saat ini 48 tempat tidur sudah terisi atau hanya 48 persen.
Sedangkan di asrama IPB dari 184 tempat tidur terisi 79 pasien atau 43 persen.***
