Network
ISU BOGOR – Selama Penerapan PPMK Level 4 tiga pekan, angka kasus positif Covid-19 di Kota Bogor turun dan angka kesembuhan naik. Satgas Covid-19 Kota Bogor bakal melakukan evaluasi situasi Covid-19 PPKM Level 4 yang akan berakhir hari ini, Senin 2 Agustus 2021.
Berdasarkan laporan Satgas Covid-19 Kota Bogor, pada awal PPKM Level 4, Sabtu 3 Juli kasus pasien positif aktif 4.612 kasus dan berkurang 1.167 kasus dibanding laporan Minggu 1 Agustus dengan jumlah 3.445 pasien aktif.
Untuk kasus pasien sembuh mengalami peningkatan, pada awal PPKM Level 4 jumlah akumulasi sebanyak 16.833 kasus, dan bertambah 12.437 kasus dibanding data terkini 29.270 kasus sembuh.
Baca Juga: Dropping Vaksin Sebulan Sekali, Kota Bogor Minta Dipercepat
Pun demikian, pada periode yang sama, angka pasien positif meninggal pun meninggal naik dengan penambahan 146 kasus selama PPKM Level 4.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, Satgas Covid-19 baru akan melakukan evaluasi pelaksanaan PPKM level 4 untuk menentukan kebijakan kedepan di Kota Bogor.
“Kita baru mau evaluasi, tapi kita berharap terus terjadi penurunan jumlah kasus positif harian. Itu keinginannya dan Kota Bogor berada di level 3,” ujar Dedie, Senin 2 Agustus 2021.
Selain itu BOR (Bed Occupancy Rate) atau keterisian tempat tidur rumah sakit juga semakin menurun dan masyarakat yang menjalani isolasi mandiri (isoman) semakin banyak yang sembuh.
Baca Juga: Pejabat Pemkot Bogor di Roasting Demi Penggalangan Dana Bagi Pekerja Seni, Bima Arya: Saya Siap
Angka keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) turun 66,4%. Angka itu turun dari keterisian di 21 rumah sakit rujukan dua pekan lalu atau pada awal PPKM Darurat Sabtu 3 Juli dengan jumlah 84%.
Untuk sebaran pasien yang dirawat asal Kota Bogor sebanyak 459 orang (54,3%), pasien asal Kabupaten Bogor 243 atau 28,7 persen jumlah itu menurun dari sebelumnya 283 orang, dan pasien dari dengan domisili kota lainnya juga menurun menjadi 144 orang (17%).
Untuk pasien Covid-19 yang berada di pusat isolasi BKPP Ciawi dari 100 tempat tidur yang tersedia, terisi sebanyak 20 orang atau 20% dan Asrama IPB dari total 184 tempat tidur yang tersedia hanya terisi 34 orang atau 42%.
“Tantangan saat ini yakni di tengah kekurangan obat, oksigen, dan nakes banyak yang terpapar dan RS penuh, hanya kebersamaan kekompakan adalah kunci usaha kita untuk bisa memutus rantai covid,” kata Dedie.***
