PPKM Darurat, Ade Yasin Bingung Covid-19 di Kabupaten Bogor Penambahan Kasusnya Sehari Diatas 900

- 17 Juli 2021, 13:39 WIB
 Bupati Bogor Ade Yasin mengaku bingung di masa PPKM Darurat penambaha kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor malah semakin meroket.
Bupati Bogor Ade Yasin mengaku bingung di masa PPKM Darurat penambaha kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor malah semakin meroket. /Chris Dale/Diskominfo Kabupaten Bogor

ISU BOGOR - Bupati Bogor Ade Yasin mengaku bingung penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat 3-20 Juli 2021 mampu menurunkan mobilitas tapi kasus Covid-19 terus melonjak.

Bahkan dalam tiga hari terakhir, kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor rata-rata sehari lebih dari 900 orang positif. Data terbaru, Jumat 16 Juli 2021 kasus Covid-19 Kabupaten Bogor penambahannya sebanyak 944 orang.

Sehingga total kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor sejak awal pandemi Covid-19 sebanyak 28.345 kasus, terdiri dari sembuh 21.634, meninggal 279 orang dan konfirmasi aktif atau masih sakit 6.426.

Baca Juga: Ade Yasin Sebut Tingkat Kepatuhan Masyarakat Pedesaan Terhadap PPKM Darurat di Kabupaten Bogor Masih Rendah

"Kalau ditanya terkait situasi secara keseluruhan akibat pandemi, Kabupaten Bogor pasti tidak baik-baik saja, karena kita sedang PPKM Darurat," kata Ade Yasin dalam diskusi 'Jalan Terjal PPKM Darurat' Polemik MNC Trijaya, Sabtu 17 Juli 2021.

Lebih lanjut, Ade Yasin mengakui bahwa PPKM Darurat telah berhasil menurunkan tingkat keramaian dan mobilitas akan tetapi jumlah kasus Covid-19 terus meledak.

"Tetapi untuk yang terkena Covid-19 ini justru semakin banyak, semakin naik. Saya juga bingung kenapa kok bisa begini," ungkap Ade Yasin.

Baca Juga: Innalillahi Telah Berpulang, Ade Yasin Sampaikan Kabar Duka Sekretaris Dinkes Kabupaten Bogor Meninggal

Dengan terus melonjaknya angka Covid-19, seluruh rumah sakit di Kabupaten Bogor kewalahan menangai pasien. Sehingga rata-rata bed occupation rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tempat tidur rata-rata lebih dari 90 persen.

"Artinya ini sebelum PPKM Darurat mungkin mereka (masyarakat yang postif) sudah ada gejala sehingga pada saat PPKM mungkin mereka sudah tertular," katanya.

Hingga saat ini situasi rumah sakit di Kabupaten Bogor mengeluh, meskipun ada 29 rumah sakit di Kabupaten Bogor, tetap saja kewalahan menangani Covid-19.

Baca Juga: Buntut Viral Ibu Hamil Ditolak Puskesmas, Bupati Bogor Ade Yasin Copot Kepala dan Staf

"Terus terang rumah sakit juga agak keteteran, sebab Kabupaten Bogor ini wilayanya cukup luas dengan penduduk paling banyak se-Indonesia jadi dalam menangani pasien di maksimalkan di 29 rumah sakit yang ada," katanya.

Bahkan Ade menyebutkan dari 4 dari 29 rumah sakit adalah milik pemerintah daerah atau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), saat ini udah full.

"Jadi semuanya full. Bahkan di depan rumah sakit dipasang tenda untuk layanan IGD. Tingkat kematian juga cukup tinggi," katanya.

Baca Juga: 20.572 Sembuh Covid-19 di Kabupaten Bogor, Ade Yasin Kebut Vaksinasi Massal di 40 Kecamatan

Sehingga, kata Ade Yasin pihaknya cukup dilema saat berjibaku menangani pandemi Covid-19 ini.

"Sebab, di satu sisi Pemkab Bogor harus fokus di kesehatan, di sisi lain harus fokus penertiban masyarakat yang memang masih banyak yang tidak taat prokes," jelasnya.

Saat ditanya, apakah PPKM Daurat sejak 3 Juli hingga 20 Juli 2021 mendatang efektif, Ade Yasin mengaku dampaknya cukup besar.

"Sebab, kalau tidak ada PPKM mungkin orang yang tertularnya semakin banyak. Jadi ini dengan adanya PPKM kita juga bisa menahan laju ketertularan ke masyarakat," ungkapnya.

Menurutnya, dengan adanya PPKM Darurat ini memang suka tidak suka masyarakat harus diam di rumah masing-masing.

"Mudahan-mudahan dapat menurunkan, walaupun tidak suka diam dirumah tapi ya ini kita harus memilih apakah kesehatan dulu atau ekonomi dulu. Telat dua-duanya juga agak sulit. Jadi harus kesehatan dulu yang menjadi prioritas," pungkasnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x