"Artinya ini sebelum PPKM Darurat mungkin mereka (masyarakat yang postif) sudah ada gejala sehingga pada saat PPKM mungkin mereka sudah tertular," katanya.
Hingga saat ini situasi rumah sakit di Kabupaten Bogor mengeluh, meskipun ada 29 rumah sakit di Kabupaten Bogor, tetap saja kewalahan menangani Covid-19.
Baca Juga: Buntut Viral Ibu Hamil Ditolak Puskesmas, Bupati Bogor Ade Yasin Copot Kepala dan Staf
"Terus terang rumah sakit juga agak keteteran, sebab Kabupaten Bogor ini wilayanya cukup luas dengan penduduk paling banyak se-Indonesia jadi dalam menangani pasien di maksimalkan di 29 rumah sakit yang ada," katanya.
Bahkan Ade menyebutkan dari 4 dari 29 rumah sakit adalah milik pemerintah daerah atau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), saat ini udah full.
"Jadi semuanya full. Bahkan di depan rumah sakit dipasang tenda untuk layanan IGD. Tingkat kematian juga cukup tinggi," katanya.
Baca Juga: 20.572 Sembuh Covid-19 di Kabupaten Bogor, Ade Yasin Kebut Vaksinasi Massal di 40 Kecamatan
Sehingga, kata Ade Yasin pihaknya cukup dilema saat berjibaku menangani pandemi Covid-19 ini.
"Sebab, di satu sisi Pemkab Bogor harus fokus di kesehatan, di sisi lain harus fokus penertiban masyarakat yang memang masih banyak yang tidak taat prokes," jelasnya.
Saat ditanya, apakah PPKM Daurat sejak 3 Juli hingga 20 Juli 2021 mendatang efektif, Ade Yasin mengaku dampaknya cukup besar.