"Sebenarnya sih dilarang. Tapi gimana, yang ziarah juga warga sini. Dilarang hari ini, besok-besok juga datang lagi," katanya.
Salah satu keluarga yang melakukan ziarah, Lisna (40) warga RT9/03 mengatakan, dirinya bersama suami dan tiga anaknya memang sengaja untuk berziarah usai melakukan salat Id di masjid.
Baca Juga: Hari Pertama Lebaran, Mal Kota Bogor Masih Sepi Pengunjung
"Sambil lewat dari masjid ke rumah, mampir dulu ke makam untuk ziarah ke makam kakek," katanya.
Lisna menilai, larangan warga berziarah hanya berlaku bagi TPU besar seperti di taman makam pahlawan Dreded atau Blender. Kata dia, penutupan TPU itu lantaran warga pezirahnya bisa datang dari luar Bogor.
"Kalo kita kan di sini, gak jauh. Kalo di sana (Dreded/Blender) orang banyak ziarah dari luar Bogor," tambahnya.
Baca Juga: Hari Pertama Lebaran, Jalur Puncak Lenggang
Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya melarang aktivitas ziarah kubur. Kebijakan ini diputuskan berdasarkan hasil kesepakatan bersama kepala daerah di Jabodetabek.
"Ini merupakan kesepakatan bersama dalam rangka penanganan Covid-19. Kita tidak ingin terjadi gelombang kedua dan tidak ingin Indonesia seperti India yang terkena tsunami Covid-19. Saya meyakini ini tidak mudah tapi ini adalah ikhtiar maksimal kita agar tidak terjadi kerumunan warga," kata Bima
Menurut Bima Arya, penumpukan warga yang terjadi di tempat pemakaman umum untuk ziarah dari tahun ke tahun sulit dikendalikan.