RS Lapangan Kota Bogor Ditutup, Bima Arya Tetap 'Was-was': Semoga Tidak Ada Lonjakan Kasus Pascalebaran

- 19 April 2021, 22:21 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya (tengah) saat meninjau RS Lapangan Kota Bogor yang ditutup karena kasus Covid-19 mulai menurun. Meski demikian Bima Arya merasa was-was dan berdoa semoga tidak ada lonjakan pasca lebaran.
Wali Kota Bogor Bima Arya (tengah) saat meninjau RS Lapangan Kota Bogor yang ditutup karena kasus Covid-19 mulai menurun. Meski demikian Bima Arya merasa was-was dan berdoa semoga tidak ada lonjakan pasca lebaran. /Prokompim Kota Bogor

Bima Arya juga memberikan apresiasi kepada 252 tenaga kesehatan dan non-nakes RS Lapangan yang telah mendedikasikan diri dalam panggilan pengabdian ini.

“Terimakasih atas dukungan Forkopimda, dengan waktu yang singkat RS Lapangan ini bisa terwujud. Izinkan saya juga dari lubuk hati yang paling dalam menyampaikan apresiasi. Saya mewakili seluruh warga Bogor sangat berterimakasih dengan adanya RS Lapangan yang isinya adalah para Nakes dan Non-nakes yang tidak hitung-hitungan tetapi berjuang luar biasa, ikhlas, semata-mata untuk menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa manusia di Kota Bogor,” tandasnya.

Baca Juga: Lansia Menunggu Lama Antre Vaksin Covid-19, Bima Arya: Halodoc Tak Koordinasi

Secara umum, kata Bima, kasus Covid-19 di Kota Bogor juga cukup terkendali. Dari 871 tempat tidur isolasi yang disiapkan di 21 rumah sakit rujukan dan Pusdiklat BPKP, hanya terisi 260 (30 persen).

“Meski demikian, warga tetap harus waspada karena belum aman sepenuhnya. Tetap jaga protokol kesehatan demi kelancaran ibadah selama Ramadhan hingga Idul Fitri nanti. Semoga Tidak ada lonjakan kasus dan semakin dijauhkan dari wabah Covid-19,” paparnya.

Sementara itu, Kepala RSL Covid-19 Kota Bogor dr Yeti Hariyati mengatakan, penurunan pasien yang dirawat di RS Lapangan telah terjadi sejak awal April, di mana hanya terisi 15 tempat tidur dari total 64 yang disiapkan.

“Bahkan, pekan kemarin hanya 8 pasien. Sekarang sudah nol pasien karena sudah sembuh. Sempat paling banyak itu pada saat akhir Februari sampai awal Maret itu terisi 55 tempat tidur, hampir 100 persen,” ujar Yeti yang juga dokter spesialis penyakit dalam di RSUD Kota Bogor ini.

Ia menambahkan, untuk tenaga kesehatan sebagian ada yang sudah kembali ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan masing-masing. “Mereka juga masih dibutuhkan untuk melayani pasien lainnya, baik Covid ataupun non-Covid. Karena kan pelayanan non-Covid juga harus mendapatkan perhatian,” pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x