"Ya tidak bisa ditawar ya. Tetapi saat ini para guru sudah terbiasa, baik mengajar daring atau luring," katanya.
Secara teknis, para guru yang mengajar di kelas paling lama 3 jam dan mengajar hanya pelajaran-pelajaran yang krusial atau bobot tinggi seperti matematika, fisika atau bahasa inggris. Sedangkan, pembelajaran daring sudah menggunakan modul.
Dari 921 murid sekolah dengan 46 ruang kelas, penentuan murid yang mengikuti PTM akan ditentukan melalui absensi kelas. Misal pada hari pertama akan disertakan murid dengan absensi genap dan hari berikutnya ganjil.
Sama halnya kesiapan SDN Kedung Badak 2, Kepala Sekolah Siti Nurmi menyebutkan para guru sudah siap mengajar dengan dua metode. Terlebih, para guru pun telah semua dilakukan vaksinasi.
"Kami sudah sangat siap. Dari sisi jumlah guru 12 dengan 12 rombel (rombongan belajar) sudah cukup," papar Siti.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Menurun, Pemkot Bogor Akan Tutup RS Lapangan
Dari sisi kesiapan fasilitas sekolah, SDN Badak 2 juga sudah lengkap. Setiap kelas sudah dilengkapi dengan pencuci tangan dan masker.
"Para siswa pun diminta untuk membawa bekal sendiri dari rumah. Sedangkan di sekolah, kami sediakan dispenser air mineral. Karena saat PTM siswa dilarang jajan," tambah Siti.
Rencananya Pemkot Bogor akan melakukan uji coba PTM pada Juli mendatang. Dinas Pendidikan saat ini masih melakukan sosialisasi juga melakukan survei kepada sekolah-sekolah yang nantinya akan melakukan pembelajaran tatap muka.***