Pembelajaran Tatap Muka, Tugas Guru Kelas di Kota Bogor Bertambah

- 9 April 2021, 20:35 WIB
Suasana hari pertama Pembelajaran Tatap Muka di salah satu Sekolah di Kabupaten Bogor pada Senin 15 Maret 2021.
Suasana hari pertama Pembelajaran Tatap Muka di salah satu Sekolah di Kabupaten Bogor pada Senin 15 Maret 2021. /Rafik M/Isu Bogor

 

ISU BOGOR - Dinas Pendidikan Kota Bogor mengakui bila sistem pembelajaran tatap muka (PTM) menjadikan tugas tenaga pendidik bertambah. Selain diharuskan mengajar langsung di kelas, juga mengajar secara daring.

Kadisdik Kota Bogor Hanafi menuturkan, pada uji coba PTM Juli nanti masing-masing guru kelas wajib memberikan pelajaran secara langsung tatap muka, juga secara daring kepada siswa.

Hal itu merujuk kepada kapasitas kelas yang diwajibkan terisi 50% saat PTM. Juga melakukan rotasi siswa antara PTM dan pembelajaran jarak jauh (PPJ).

Baca Juga: Intip Romantisnya Honeymoon Malam Pertama Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah di Bali: Sayang Mau Anak Berapa 

"Karena PTM kelas terisi 50%, otomatis masih ada  siswa belajar secara daring. Memang beban guru jadinya bertambah," kata Hanafi, Jumat 9 April 2021.

Hal ini pun menjadi konsekuensi kepada pihak sekolah yang mengajukan PTM. Hanafi menyebut, salah satu penilaian sekolah layak memberlakukan PTM salah satunya para guru mau mengajar daring juga lurung.

"Jadi penilaianya tidak hanya terkait kesiapan siswa atau fasilitas sekolah dalam pengawasan dan penyediaan protokol kesehatan, juga guru mau mengajar ekstra luring dan daring," paparnya.

Baca Juga: Heboh! Food Vlogger Ria SW Comeback, Ini yang Dilakukan Selama Hiatus 

Sementara Kepala Sekolah SMP Negeri 12, Mohamad Sukandar menuturkan, selama pandemi para guru sudah terbiasa dengan mengajar daring begitu pun dengan mengajar luring sehingga tidak ada masalah.

"Ya tidak bisa ditawar ya. Tetapi saat ini para guru sudah terbiasa, baik mengajar daring atau luring," katanya.

Secara teknis, para guru yang mengajar di kelas paling lama 3 jam dan mengajar hanya pelajaran-pelajaran yang krusial atau bobot tinggi seperti matematika, fisika atau bahasa inggris. Sedangkan, pembelajaran daring sudah menggunakan modul.

Baca Juga: Tinjau Posko Pengungsi di Kabupaten Lembata NTT, Presiden Jokowi: Ada Masyarakat Menyampaikan BBM Mahal 

Dari 921 murid sekolah dengan 46 ruang kelas, penentuan murid yang mengikuti PTM akan ditentukan melalui absensi kelas. Misal pada hari pertama akan disertakan murid dengan absensi genap dan hari berikutnya ganjil.

Sama halnya kesiapan SDN Kedung Badak 2, Kepala Sekolah Siti Nurmi menyebutkan para guru sudah siap mengajar dengan dua metode. Terlebih, para guru pun telah semua dilakukan vaksinasi.

"Kami sudah sangat siap. Dari sisi jumlah guru 12 dengan 12 rombel (rombongan belajar) sudah cukup," papar Siti.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Menurun, Pemkot Bogor Akan Tutup RS Lapangan 

Dari sisi kesiapan fasilitas sekolah, SDN Badak 2 juga sudah lengkap. Setiap kelas sudah dilengkapi dengan pencuci tangan dan masker.

"Para siswa pun diminta untuk membawa bekal sendiri dari rumah. Sedangkan di sekolah, kami sediakan dispenser air mineral. Karena saat PTM siswa dilarang jajan," tambah Siti.

Rencananya Pemkot Bogor akan melakukan uji coba PTM pada Juli mendatang. Dinas Pendidikan saat ini masih melakukan sosialisasi juga melakukan survei kepada sekolah-sekolah yang nantinya akan melakukan pembelajaran tatap muka.***

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x