Network
ISU BOGOR - Mengatasi masalah pendangkalan sungai yang menyebabkan banjir pada musim hujan, Pemerintah Kabupaten Bogor mengeruk sampah di Sungai Cikeas.
Pemerintah Kabupaten Bogor menggerakkan instansi pemerintah terkait untuk mengeruk sampai di Sungai Cikeas pada Minggu, 14 Februari 2021.
Pemkab Bogor menggerakkan petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Baca Juga: Rose BLACKPINK Tersentuh Karena Perhatian BLINK Selama Siaran Langsung VLive
Baca Juga: Cemburu Pada Jimin BTS, Park Jisung: Sepertinya Anda Sangat Dekat Dengannya Seolah-Olah Mengenalnya
Baca Juga: CL Jadi Artis Solo Wanita Korea Pertama yang Bintangi Iklan TV Amerika
Selain itu, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan Gunung Putri dan warga setempat juga ikut dikerahkan untuk mengeruk sampah di Sungai Cikeas.
Pada Senin, 15 Februari 2021, Bupati Bogor Ade Yasin mengungkapkan bahwa ada pendangkalan dan akhirnya dikeruk.
"Ada pendangkalan di sini, akan kami keruk, tapi tentu dengan seizin Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) karena ini sebenarnya kewenangan BBWS," ujarnya.
"Jadi ini gabungan, DLH yang angkut sampah lalu pengerukan sungai oleh PURP dengan alat beratnya. BPBD mitigasinya, karena ini masuk dalam mitigasi bencana," lanjutnya.
Ia mengatakan bahwa menurut hasil pemantauan pencemaran Sungai Cikeas di wilayah Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri sudah menurun.
Baca Juga: Login portal.ltmpt.ac.id Pendaftaran SNMPTN 2021, Ini Syarat dan Jadwalnya
Baca Juga: Niat Buka Puasa Rajab Februari 2021, Latin, Arab dan Artinya Bahasa Indonesia
Baca Juga: Mantan Pemain Sepak Bola, Park Jisung Cemburu Kepada Istrinya Karena Selalu Berbicara Soal Jimin BTS
"Tahun lalu saja tinjau juga titik ini, dari yang saya lihat dan koordinasi dengan Kapolres Bogor memang untuk masalah pencemaran ini Alhamdulillah menurun," ujar Ade Yasin.
Pada musim hujan, wilayah Desa Bojong Kulur, khususnya Perumahan Villa Mahkota Pesona dan Vila Nusa Indah kerap kebanjiran luapan air dari Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas.
Guna meminimalkan potensi banjir, Ade Yasin mengatakan pemerintah kabupaten selain mengeruk sampah sungai juga akan memasang 19 pompa penyedot air berkapasitas 100 liter per detik.***
