Bantuan Banjir Bandang di Gunung Mas Bogor Berlimpah, Tapi Pengungsi Mengeluh

- 21 Januari 2021, 18:37 WIB
Gudang logistik Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Banjir Bandang dan Longsor di Komplek PTPN VIII, Gunung Mas, Cisarua, Kabupaten Bogor, Kamis 21 Januari 2021.*
Gudang logistik Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Banjir Bandang dan Longsor di Komplek PTPN VIII, Gunung Mas, Cisarua, Kabupaten Bogor, Kamis 21 Januari 2021.* //Iyud Walhadi/Isu Bogor

ISU BOGOR - Bantuan bagi korban bencana alam banjir bandang dan tanah longsor di kawasan Puncak Bogor terus mengalir. Bahkan posko Terpadu Penanggulangan Bencana Banjir Bandang/Longsor di Komplek Agrowisata Gunung Mas PTPN VIII sudah sangat berlimpah.

Sebab seluruh elemen masyarakat sejak hari pertama kejadian hingga hari ini Kamis 21 Januari 2021, bantuan dari masyarakat silih berganti berdatangan. Sehingga posko terpadu penanggulangan bencana yang dipusatkan di aula Agrowisata Gunung Mas PTPN VIII ini nyaris tak bisa menampunug lagi.

Namun demikian, kondisi tersebut tidak berbanding lurus dengan yang dirasakan para pengungsi yang menghuni bungalow dan vila-vila di komplek Agrowisata Gunung Mas. Pasalnya, mereka nyaman dengan kondisi pengungsian karena sudah tersedia selimut dan tempat yang jauh dari layak.

Baca Juga: Soal Banjir Bandang Gunung Mas, FWI: Banyak Fungsi Lindung Hutan yang Hilang

"Tapi kita sulit mengakses kebutuhan masyarakat dalam hal makanan siap saji, sehingga kami terpaksa membuat dapur umum darurat sendiri disini," ujar Cecep Supriyadi, Ketua RT 02/02, Kampung Rawa Dulang, Desa Tugu Selatan saat ditemui di posko pengungsian, Kamis 21 Januari 2021.

Lebih lanjut ia mengeluhkan proses birokrasi yang panjang sehingga sempat membuatnya kecewa dalam mengambil bantuan.

Suasana tempat penampungan logistik bantuan bencana banjir bandang dan longsor di Posko Terpadu Komplek PTPN VIII Gunung Mas, Puncak Bogor, Kamis 21 Januari 2021.*
Suasana tempat penampungan logistik bantuan bencana banjir bandang dan longsor di Posko Terpadu Komplek PTPN VIII Gunung Mas, Puncak Bogor, Kamis 21 Januari 2021.* Iyud Walhadi/Isu Bogor

"Saya sempat antre sampai satu jam buat ngambil kebutuhan masyarakat saya. Saking lamanya ya sudah saya balik lagi," katanya.

Bahkan, ia sempat berdebat dengan pihak Tagana Kabupaten Bogor yang tidak setuju dengan reaksi warganya lebih memilih mendirikan dapur umum sendiri, ketimbang mengambil makanan atau masakan dari dapur umum yang disediakan tim Tagana.

Baca Juga: Bupati Bogor Ade Yasin : Tiga Jembatan Hancur Akibat Banjir Bandang Gunung Mas

"Bahkan mereka sempat mengancam akan meninggalkan kami. Ya sudah saya bilang, silahkan asal tinggalkan makanan buat kami. Makanya ada beberapa rombongan masyarakat yang hendak mengirim bantuan kita arahkan langsung ke pengungsian saja," ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, kebutuhan yang paling mendesak adalah makanan siap saji dan obat-obatan.

"Saat ini kita sudah diterima semuanya. Tapi mereka (para pengungsi) sangat membutuhkan diantaranya makanan siap saji, selimut, kebutuhan untuk anak, pampers dan obat-obatan," katanya.

Pihaknya berharap masalah komunikasi dengan tim penanggulangan bencana dengan para pengungsi lebih diperbaiki lagi.

Baca Juga: Polres Bogor Batasi Relawan di Lokasi Banjir Bandang Gunung Mas Puncak

"Saya kira soal bantuan tidak jadi soal, semua sudah telah terealisasi dengan baik, mungkin ada hal-hal yang lain, masalah komunikasi saja. Tapi masih banyak juga yang belum terima bantuan karena banyak warga kami yang mengungsi ke rumah keluarganya," ungkapnya.

Trauma Healing

Tak hanya bantuan logistik, para pengungsi bencan banjir bandang dan longsor di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor juga mulai merasakan bantuan trauma healing.

Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat Polres Bogor, AKP A Budi mengatakan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa menghibur putra-putri yang terdampak banjir bandang.

Baca Juga: Bupati Akan Selidiki Dugaan Pembalakan Liar Penyebab Banjir Bandang di Gunung Mas Bogor

"Mungkin akibat bencana itu anak-anak sempat terguncang jiwanya, dan melalui ini kita harapkan anak-anak bisa cepat pulih," ujar AKP A. Budi kepada wartawan di lokasi pengungsian.

Lanjut dia, ada kurang lebih 30 anak di pengungsian ini yang harus diselamatkan jiwanya paska bencana beberapa waktu lalu.

"Mudah-mudahan tim trauma healing ini membuat anak-anak kembali ceria seperti sebelum terjadi bencana," ungkapnya

Tim trauma healing ini terdiri dari beberapa dokter, relawan, dan komunitas yang memang bergerak untuk memulihkan anak dari trauma setelah bencana.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x