Soal Banjir Bandang Gunung Mas, FWI: Banyak Fungsi Lindung Hutan yang Hilang

- 21 Januari 2021, 15:38 WIB
Petugas gabungan saat melakukan evakuasi di lokasi banjir bandang Gunung Mas
Petugas gabungan saat melakukan evakuasi di lokasi banjir bandang Gunung Mas /Rafik Maeilana/Isu Bogor
 
ISU BOGOR - Banjir bandang di kawasan Puncak, tepatnya di Gunung Mas, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Selasa 19 Januari 2021 lalu, dinilai karena kawasan Puncak telah banyak kehilangan kawasan fungsi lindungnya.
 
Itu disampaikan pengkampanye hutan dari Forest Watch Indonesia (FWI) Anggir Putra Prayoga, saat berbincang dengan Isu Bogor, Kamis 21 Januari 2021.
 
Banjir bandang yang terjadi adalah akibat dari hilangnya fungsi hutan lindung di kawasan Puncak. FWI mencatat, dari penelitian yang dilakukan tahun 2000 hingga 2016, ribuan hektar fungsi hutan lindung hilang.
 
 
"Kawasan Puncak kehilangan 66 kali luas Kebun Raya Bogor. Itu karena dari salahnya pemanfaatan ruang di Puncak," kata Anggi.
 
Anggi menerangkan, banjir bandang yang terjadi di Gunung Mas saat ini mandapat sorotan yang cukup luas dari media. Itu karena banjir dan longsor kali ini, berdampak kepada manusia. Padahal, longsor di kawasan Puncak itu sering kali terjadi.
 
"Ingat tahun 2018 banjir waktu itu? Itu kita mencatat ada 50 titik longsor di kawasan puncak. Sebenarnya sering kali longsor terjadi, karena memang kali ini berdampak pada orang, jadi beritanya terblowup," jelasnya.
 
 
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor sendiri telah menyatakan jika banjir bandang terjadi akibat intensitas yang tinggi. Namun, lanjut Anggi, ada yang salah pada pemanfaatan ruang di kawasan Puncak.
 
Ia mengambil contoh seperti dibangunnya resort di Telaga Warna. Jelas itu berada di kawasan lindung. Di Gunung Mas, lahan hutan memang dimiliki oleh Taman Nasional Gunung Gede Pangrano (TNGGP). Ia meminta, baik TNGGP dan PTPN VIII, seharusnya akrif mengaudit wilayah hutan lindungnya.
 
 
"Seharusnya masing-masing mengaudit, pemanfaatam fungsi lindung di sana. Intensitas hujan memang tinggi. Tapi pasti ada yang salah terkait pemanfaatan rung lindungnya," jelas Anggi.
 
"Saya berharap sih, itu segerap dilakukam. Dan kami juga berharap agar fungsi lindung di kawasan Puncak dikembalikan," tutup Anggi.*

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x