Ngumbah Tugu Kujang pada Hari Jadi Bogor Kembali Digelar, Dedie Rachim: Kita Terus Lestarikan

10 Juni 2023, 15:18 WIB
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim menyaksikan langsung prosesi tradisi 'Ngumbah Tugu Kujang' dalam rangka Hari Jadi Bogor (HJB) ke-541. /Foto/Prokompim Kota Bogor
ISU BOGOR - Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim berharap tradisi Ngumbah Tugu Kujang yang sempat terhenti akibat Covid-19 kemudian tahun ini kembali digelar bisa terus dilestarikan.

Diketahui, Ngumbah Tugu Kujang rutin dilakukan setiap tahun, tepatnya pada Hari Jadi Bogor (HJB). Untuk tahun ini digelar pada Jumat, 9 Juni 2023.

"Kang Tjetjep Thoriq yang menginisiasi mulainya mengumbah Kujang di tahun 90. Ini menjadi bagian dari tradisi kota Bogor di dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke setiap tahun," ungkap Dedie Rachim.

Kata Dedie, prosesi ini sempat terhenti imbas dari pandemi Covid-19. Namun dengan kondisi yang membaik ke depan, Dedie berharap tradisi ini bisa dilestarikan.

Baca Juga: Kota Bogor Sabet Penghargaan Kawasan Tanpa Rokok dari Kemenkes, Dedie Rachim: Menambah Semangat Kami

"Tujuannya untuk mengenang dan mengingatkan betapa leluhur - leluhur kita punya satu visi mempersatukan bangsa melalui sebuah kesamaan simbol berupa Kujang," sahutnya.

Simbol tersebut, masih kata Dedie, sebagai penguatan tali persaudaraan, menyatukan segala perbedaan, hingga menjadi simbol kesejahteraan. Kujang bukan menjadi alat untuk membunuh.

"Maka dari itu, generasi muda kita harus mengenal tradisi ini. Tradisi Sunda, Jawa Barat, khususnya Bogor. Kita lestarikan ke depan sebagai bentuk warisan yang non-benda yang terus-menerus kita jadikan pengingat untuk membangun kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.

Untuk itu Dedie berpesan kepada generasi muda agar ikut terlibat dalam pelestarian tradisi ini. Tidak hanya selalu diisi oleh para pupuhu dan kasepuhan saja. Namun harus mampu ditransfer ke generasi muda.

Baca Juga: Hadiri World Food Safety Day 2023, Dedie Rachim Harap Ada Langkah Strategis Penyediaan Pangan

"Sehingga nilai-nilai baik ini juga bisa dimaknai sebagai sebuah semangat. Bahwa tradisi ini bukan terbatas hanya orang-orang tua, tetapi juga untuk generasi muda," jelasnya.

Di lokasi yang sama, Ketua Panitia Acara Ngumbah Kujang, Tjetjep Thoriq menambahkan, tradisi Babakti Ngumbah Kujang ini dilaksanakan oleh budayawan Bogor rutin setiap tahunnya. Pencucian kujang dilakukan selama tujuh hari.

"Dimulai pada tanggal 8 sampai 14 Juni dari jam 08.00 hingga jam 17.00. Ada tiga sumber air yang digunakan untuk mencuci Kujang. Diantaranya dari Cidangiang, Cikahuripan dan Cicalengka,” kata Tjetjep.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler