Siap Siaga Bencana Hidrometeorologi, Bupati Bogor Ade Yasin: Tidak Perlu Panik dan Tetap Tenang

11 November 2021, 13:33 WIB
Ilustrasi bencana hidrometeorologi. Siap Siaga Bencana Hidrometeorologi, Bupati Bogor Ade Yasin Sebut Tidak Perlu Panik dan Tetap Tenang /

ISU BOGOR - Bupati Bogor Ade Yasin mengingatkan masyarakat mengenai puncak ancaman atau resiko bencana Hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin kencang yang kerap terjadi di Kabupaten Bogor.

“Namun meski dalam kondisi siaga, masyarakat tidak perlu panik dan tetap tenang, berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah," kata Ade Yasin dalam keterangan resmi yang diterima Isu Bogor, Kamis 11 November 2021.

Selain itu, kata Ade Yasin, warga Kabupaten Bogor juga dalam siaga bencana hidrometeorologi ini untuk senantiasa mencari informasi valid melalui pihak-pihak terkait kebencanaan, serta tetap menjaga Protokol Kesehatan.

Baca Juga: Ada 24 Peristiwa Longsor dan Banjir di Bogor, Bima Arya: Kita Sedang di Fase Siaga Bencana

Sekadar diketahui berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, per 1-10 November 2021 bahwa terdapat 91 kejadian bencana alam yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Bogor.

Dengan rincian sebagai berikut, tanah longsor 39 kejadian, banjir 9 kejadian, angin kencang 35 kejadian, pergeseran tanah 4 kejadian, dan lain-lain 4 kejadian.

Selanjutnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Yani Hassan, mengatakan selain melakukan mitigasi bencana, pihaknya juga menyiagakan 105 personel yang ditugaskan untuk bersiaga setiap hari.

Baca Juga: Krisdayanti Sumbang Rp50 Juta Bagi Korban Bencana Banjir Bandang Kota Batu

Ia dan ratusan personelnya terus melakukan koordinasi dengan instansi lain, dalam upaya mitigasi bencana. Terutama di musim penghujan, hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Bogor berpotensi dilanda banjir, longsor atau terkena angin puting beliung.

Tak hanya itu, BPBD Kabupaten Bogor juga membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) agar dapat bertindak cepat untuk mengantisipasi bencana yang terjadi.

“TRC itu personelnya ada 105 orang yang dibagi menjadi tiga regu. Mereka terus bersiaga untuk mengantisipasi bencana yang terjadi, apalagi saat ini sudah mulai memasuki musim hujan,” jelas Yani.

Baca Juga: Sebelum Ramal Bibi Ardiansyah Meninggal, Sosok Indigo Ini Juga Terawang Bencana Tsunami di Tahun 2022

Dalam melakukan mitigasi bencana ini, BPBD pun memasang CCTV di beberapa lokasi yang dianggap rawan banjir. Diharapkan dengan dipasangnya CCTV tersebut dampak bencana wilayah yang menjadi ‘langganan’ banjir dapat diminimalisasi.

“Tahun ini kita mendapatkan bantuan delapan CCTV yang sudah dipasang di lokasi rawan karena di Bogor ini cukup banyak wilayah yang menjadi rawan banjir, termasuk Kecamatan Cibinong,” ujarnya.

Sementara itu, sambung dia, BPBD Kabupaten Bogor juga memasang tiang sensor di beberapa lokasi yang menjadi wilayah rawan longsor.

Baca Juga: WHO Kembali Bunyikan Alarm atas Lonjakan Bencana Covid-19 di Eropa

Yani menyebutkan, wilayah yang rawan tanah longsor yakni Kecamatan Sukajaya, Cigudeg, dan sekitarnya. Yani mengatakan, sensor tersebut dapat mendeteksi pergerakan tanah, sehingga BPBD Kabupaten Bogor dapat memantaunya dan melakukan antisipasi.

“Jadi dengan tiang itu kita bisa pantau, dengan melihat tiang sensor. Jika tiang itu terus bergerak nantinya akan ada informasi yang masuk ke kami untuk kami teruskan sebagai antisipasi dini potensi bencana,” tandasnya.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler