Dropping Vaksin Sebulan Sekali, Kota Bogor Minta Dipercepat

2 Agustus 2021, 10:47 WIB
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim (kiri). /Chris Dale/Forkominda Kota Bogor

ISU BOGOR – Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim meminta kepastian dropping vaksinasi dari pemerintah pusat. Tidak terjadwalnya kedatangan vaksin mempengaruhi jeda atau interval waktu penyuntikan dosis pertama ke penyuntikan dosis kedua dari 14 menjadi 28 hari.

Hingga kini, kata dia, capaian vaksinasi Kota Bogor sudah mencapai 34,8%. Berdasarkan laporan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 Kota Bogor, dari sasaran 819.444 orang Pemkot Bogor telah menyuntik 285.486 orang dengan dosis pertama dan 142.379 orang atau 17,3 dengan dosis lengkap/dosis kedua.

Untuk mempercepat progress pelaksanaan vaksinasi, Dedie minta jangka waktu pemberian vaksinasi tidak terlalu lama yang saat ini diterapkan selama 28 hari. Dengan begitu dapat melengkapi persentase capaian daerah.

Baca Juga: Pejabat Pemkot Bogor di Roasting Demi Penggalangan Dana Bagi Pekerja Seni, Bima Arya: Saya Siap

“Kan sekarang 28 hari kenapa tidak dimajukan 14 hari, jadi angkanya naik,” kata Dedie, Senin 2 Agustus 2021.

Menurutnya, setiap mendapatkan jatah vaksin pemerintah daerah harus langsung kepada penerima sasaran dengan dua kali dosis sekaligus. Artinya, bila datang vaksin 10.000 langsung dibagi dua kali dosis, sehingga sasaran 5.000.

Di sisi lain, pemerintah daerah harus menunggu paling cepat satu bulan untuk mendapatkan vaksin tambahan dan setelah ada kepastian datangnya vaksin, baru dilakukan suntikan dosis kedua kepada sasaran.

Baca Juga: 1.000 Pelajar di Kota Bogor Antusias Disuntik Vaksin Covid-19

“Misal dialokasikan 10 ribu vaksin, yang dipakai 5.000, sisanya menunggu 28 hari. Keinginan kita dipakai saja dengan catatan ada kepastian droping dari pemerintah pusat,” ucapnya.

Dedie menyebut program vaksinasi upaya komprehensif untuk menurunkan angka fatality rate atau angka kematian karena terpapar Covid-19. Sebanyak, 90 persen warga yang meninggal saat terkonfirmasi Covid-19 tercatat belum menerima vaksin.

“Kita akui ternyata ada kaitan tingkat kematian yang lebih rendah (setelah menjalani vaksinasi). Jadi ketahanan fisik antibodi terbentuk baik,” kata Dedie.

Baca Juga: Pengamat Soal Penanggulangan COVID-19: Ada Perpecahan Antara Jokowi dengan PDI Perjuangan

Kadinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno menambahkan, untuk percepatan vaksinasi Pemkot Bogor telah menyediakan 32 sentra vaksin.

Retno menyebut jumlah itu terdiri, 25 sentra di puskesmas di kota Bogor. Untuk sentra puskesmas ditargetkan 100 hingga 200 orang setiap hari. Sisanya, 7 lokasi vaksinasi massal dengan kapasitas vaksin 1.000 hingga 2.500 per hari.

“Sentra vaksinasi massal kita pakai 2 mal, ada ruang pertemuan di Brajamustika, Puri Begawan, Gedung DPRD, di 315, dan 1 sekolah. Percepatan vaksin juga tergantung ketersediaan vaksin, berharap dropping vaksin terus berlanjut,” tambah Retno.***

Editor: Chris Dale

Tags

Terkini

Terpopuler