Klaster Perumahan Griya Melati Hampir 100 Orang Positif, Pemkot Pinjam Rumah Isolasi Pemkab Bogor

28 Mei 2021, 19:49 WIB
Satgas Covid-19 Kota Bogor di Perumahan Griya Melati. /Chris Dale

ISU BOGOR - Kasus positif Covid-19 Klaster Griya Melati Kota Bogor hampir mencapai 100 orang, sehingga memerlukan alternatif rumah isolasi.

Dalam menangani kasus ini, Pemerintah Kota Bogor telah berkomunikasi untuk meminjam rumah isolasi Pemerintah Kabupaten Bogor.

Rumah isolasi yang diipinjam itu sebagai alternatif jika BPKP Ciawi yang saat ini sudah 90 menampung pasien dari kapasitas 100 tempat tidur.

Baca Juga: Pendaftaran CPNS 2021! Jumlah PNS Kota Bogor Masih Kurang Setengahnya, Lowong Sekitar 6.000 Lagi

Baca Juga: Puluhan Ribu Warga Belum Vaksinasi Covid-19, Pemkot Bogor Ajukan 16.000 Vial Vaksin Tambahan 

Baca Juga: Stok Kurang, Masih Ada 22.691 Warga Kota Bogor Tunggu Giliran Vaksinasi Covid-19

"Memang kita tengah memikirkan jangka panjang. Bila rumah isolasi di Ciawi penuh, mungkin bisa dipindah ke rumah isolasi Kemang milik pemkab," jelas Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, Jumat, 28 Mei 2021 petang.

Menurut Dedie, komunikasi sudah dilakukan dengan Bupati Bogor Ade Yasin yang telah memberikan restu pemakaian fasilitas rumah isolasi Kemang.

"Ibu bupati sudah mempersilakan untuk menggunakan. Nanti tinggal komunikasi antar dinas ," kata Dedie A Rachim.

Dedie menjelaskan alasan tindakan mencari alternatif rumah isolasi pasien positif Covid-19 ke Pemkab Bogor tersebut.

Telah satu pakan hingga Jumat, 28 Mei 2021, telah ada 90 pasien positif Covid-19 dari Klaster Perumahan Griya Melati.

Baca Juga: 73 Sekolah Kota Bogor Uji Coba PTM, 1 Tahun Siswa Bosan Belajar di Rumah

Baca Juga: Uji Coba PTM di Kota Bogor 31 Mei, Dedie A Rachim: Kita Tertinggal dengan Daerah Lain

Jumlah itu merupakan peningkatan dari hari sebelumnya, Kamis, 27 Mei 2021 yang berjumlah 85 orang.

Artinya, pasien positif Covid-19 dari Griya Melati masih bertambah 5 orang dan dapat menyokong lonjakkan kasus penyebaran penyakit tersebut.

Atas data itu, kata Dedie, Pemkot Bogor bergegas mengantisipasi dengan mencari alternatif rumah isolasi agar tidak keteteran jika masih ada penambahan.

Sebelumnya, pada Kamis, 27 Mei 2021, Dedie A Rachim sempat menyampaikan jika Klaster Perumahan Griya Melati berpotensi menjadi penumbang terbanyak lonjakkan kasus pasien positif Covid-19.

Baca Juga: Menlu AS Peringatkan Israel: Penggusuran Warga Palestina di Sheikh Jarrah dapat Memicu Perang Baru

Baca Juga: Bintang The Penthouse, Kim Hyun Soo dan Kim Seo Hyung Buka Rahasia Terlupakan di Whispering Corridors 6

Klaster yang disinyalir terbentuk karena aktivitas berkumpul saat Ramadan dan Lebaran 1442 H/2021 M dikhawatirkan dapat mendorong naiknya status zona oranye Kota Bogor kembali zona merah.

"Kita mengkhawatirkan inilah yang kemarin lupa diblow up kepada masyarakat. Sebetulnya larangan mudik, pembatasan-pembatasan kegiatan kemasyarakatan, termasuk keagamaan tujuannya adalah agar tidak terjadi ledakan. Kenapa? Karena target pemerintah melaksanakan pendidikan tatap muka di bulan Juli 2021," ungkap Dedie, Kamis, 27 Mei 2021.***

Editor: Chris Dale

Tags

Terkini

Terpopuler