Bupati Bogor Ade Yasin Ngotot Ingin Bangun Jalur Puncak II, Ini Alasannya

21 Maret 2021, 12:21 WIB
Bupati Bogor Ade Yasin Terus Yakinkan Pemerintah Pusat Terkait Pentingnya Jalur Puncak 2 /Dok Diskominfo Kabupaten Bogor

ISU BOGOR - Bupati Bogor Ade Yasin bersikukuh dan optimis keberadaan Jalan Poros Tengah Timur atau Jalur Puncak II dapat mendongkrak perekonomian masyarakat wilayah Bogor Timur.

Selain dapat mengurangi kemacetan di jalur Puncak I, pembangunan jalur Puncak 2 juga dapat menekan angka kemiskinan serta meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di lima Kecamatan wilayah Bogor Timur Kabupaten Bogor.

Ade Yasin menjelaskan bahwa, dari 5,45 juta Penduduk Kabupaten Bogor, sekitar 10,09% penduduk atau lebih dari 550 ribu penduduk yang tinggal di lima Kecamatan wilayah Bogor Timur yaitu, Citeureup, Babakan Madang, Cariu, Tanjungsari, dan Sukamakmur akan terdampak dari pengembangan jalur Puncak 2 tersebut.

Baca Juga: Vaksinasi Massal di Mall Bogor, Bima Arya: Bukan Hanya Akselerasi Vaksin Tapi Strategi Bangkitkan Ekonomi

Baca Juga: Kronologi Kasus Video Porno Dua Sejoli di Hotel Bogor dari Viral hingga Penangkapan Tersangka

"Bahkan lebih dari 190 ribu penduduk di 18 desa akan mendapatkan akses langsung dari jalur Puncak 2 itu," kata Ade Yasin dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu 21 Maret 2021.

Tidak hanya itu, ada sekitar 24.917 penduduk miskin di lima Kecamatan Wilayah Bogor Timur, yang akan dilewati jalur Puncak 2.

Terutama wilayah Kecamatan Sukamakmur dengan jumlah penduduk miskin terbanyak yang mencapai 17.360 jiwa.

"Saat ini konsentrasi kegiatan ekonomi masih terpusat di wilayah tengah yaitu Babakan Madang dan Citeureup terutama disektor industri, konstruksi serta perdagangan dan jasa," katanya.

Baca Juga: Dua Sejoli Pembuat Video Porno di Bogor Mengaku Sudah 26 Video yang Dijual ke Situs Porno Terkenal Dunia

Baca Juga: Vaksinasi di Bulan Ramadan, Bogor Tunggu Arahan MUI

Kemudian, lanjut dia, dengan adanya jalur Puncak 2 ini diharapkan akan mendongkrak perekonomian masyarakat Bogor Timur terutama sektor pertanian di wilayah Kecamatan Tanjungsari dan Sukamakmur.

Menurutnya, wilayah Bogor Timur memiliki potensi alam seperti gunung, Rawa Gede di Desa Sirnajaya dan wisata alam Khayangan di Desa Wargajaya Kecamatan Sukamakmur serta produksi pertanian yang melimpah.

Salah satunya adalah Kopi Robusta Van Catangmalang Winey. Kopi terbaik Kabupaten Bogor yang pernah meraih penghargaan di Paris dengan predikat silver gourmet.

Baca Juga: Percepatan Vaksinasi, Kota Bogor Lakukan Suntikan Vaksin di Mal

Baca Juga: Terekam CCTV Aksi Nekat Pencuri Gasak Isi Cafe di Bogor, Pelaku 3 Orang

Sejak dilakukan pengembangan jalur Puncak 2 pada tahun 2019, yang sebelumnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata wilayah Bogor Timur pada 2018 adalah nol. Kini PAD sektor pariwisata Bogor Timur mencapai 10 miliar.

"Pengembangan jalur puncak ini, berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah Bogor Timur. Jika perekonomian meningkat maka angka kemiskinan juga akan menurun," ungkapnya.

Ade Yasin juga mengungkapkan, pengembangan jalur Puncak 2 diharapkan mampu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah Bogor Timur.

"Mengingat IPM yang akan dilintasi jalur puncak 2 memiliki IPM cukup rendah seperti IPM Kecamatan Citeureup dibawah rata-rata IPM Kabupaten Bogor yaitu 70,65, lalu IPM Babakan Madang 65,49, Kecamatan Cariu 59,17, Kecamatan Tanjungsari 56,71 dan Kecamatan Sukamakmur dengan IPM tetendah yakni 52,23," katanya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler