GAWAT! RS COVID-19 di Bogor Penuh, Pasien Positif Mengeluh Susahnya Dapat Ruang Rawat Inap

26 November 2020, 14:07 WIB
ILUSTRASI Pasien Covid-19. /Pixabay/.*/Pixabay

ISU BOGOR - Terus melonjaknya jumlah kasus positif COVID-19 di Kota Bogor, membuat sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 yang memiliki ruang rawat inap penuh.

Kondisi tersebut terjadi sejak beberapa hari terakhir. Akibatnya, tak sedikit warga Kota Bogor yang menjalani swab test mandiri dan hasilnya positif COVID-19 mengeluh karena sulitnya mendapatkan ruang rawat inap.

NK (31) warga Kelurahan Kedunghalang, Bogor Utara, Kota Bogor mengeluhkan tentang betapa sulitnya mencari fasilitas kesehatan untuk merawat AA (59) ayahnya yang positif COVID-19.

Baca Juga: Kota Bogor Laporkan Kasus Kematian Tertinggi Pasien COVID-19 pada 26-27 November

Baca Juga: PSBB Bogor Diperpanjang Lagi hingga 23 Desember Setelah Kasus Corona Tembus 6.720 Orang

Baca Juga: Kasus Positif COVID-19 Melonjak, Bogor Kembali Perpanjang PSBMK hingga 8 Desember 2020

"Hasil swab bapak baru keluar tadi dan dinyatakan positif COVID-19. Kemudian malam harinya bapak ngerasa demam, kemudian cari rumah sakit yang mau menerima pasien positif COVID-19 susah," ujarnya.

Ia mengaku ayahnya menjalani swab test mandiri di salah satu RS di Bogor Timur, Kota Bogor, setelah mengetahui bosnya di Jakarta positif COVID-19.

"Setelah beberapakali melakukan swab, kemarin hasilnya positif, nah cari rumah sakit susah banget, cari ambulance juga susah. Kasihan bapak saya sudah ada gejala demam gini," ungkapnya.

Baca Juga: Rumah Sakit Sebut Habib Rizieq Bebas Corona, Bima Arya Minta Test Swab Dulu!

Baca Juga: Bima Arya Mulai Siapkan RS Darurat Antisipasi Lonjakan Baru Pasien COVID-19

Ia mengaku akhirnya terpaksa membawa ayahnya ke RS Darurat di Lido, Cigombong, Bogor karena tak adanya RS di Kota Bogor yang menerima pasien positif COVID-19.

Sekadar diketahui RS Darurat di Lido, Cigombong, Bogor merupakan pusat rehabilitasi BNN yang kerjasama dengan Pemkot Bogor untuk menangani pasien COVID-19 orang tanpa gejala (OTG).

Sementara itu, Wakil Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Bogor Dedie A. Rachim membenarkan seluruh rumah sakit di Kota Bogor yang memiliki fasilitas ruang isolasi sudah penuh.

Baca Juga: Hari Ini, Jokowi Tinjau Simulasi Vaksinasi Antivirus Corona di Bogor

"Benar semua RS (di Kota Bogor) sedang penuh kecuali di Graha Medika Cilendek," ungkap Dedie yang juga Wakil Wali Kota Bogor, saat dikonfirmasi, Rabu 25 November 2020.

Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut status Kota Bogor masih berada di zona risiko sedang atau oranye dengan ketersediaan tempat tidur isolasi di atas 70 persen.

Menurutnya, Pemkot Bogor memperpanjangan Pembatasan Sosial Berbasis Mikro dan Komunitas (PSBMK) di Kota Bogor mulai 25 November hingga 8 Desember 2020.

Baca Juga: UPDATE: 92 Orang Positif Corona di Bogor Raya Dalam Sehari

Bima menyebut ketersediaan tempat tidur saat ini sudah mencapai 70 persen atau melebihi ketentuan WHO yakni 60 persen. Penambahan jumlah kapasitas disebabkan meningkatnya angka rata-rata positif baru.

"Jadi masih belum aman, saya ingatkan waspada terus. Terbanyak masih dari klaster keluarga,” ungkap Bima, Rabu 25 November 2020.

Catatan Dinkes Kota Bogor, kapasitas ruang isolasi dan ICU khusus Covid-19 di Kota Bogor terus ditingkatkan untuk mengantisipasi peningkatan kasus aktif yang membutuhkan perawatan intensif.

Baca Juga: UPDATE: Corona di Bogor Sehari bertambah 51 Orang, Jumat 23 Oktober 2020

Berdasarkan data Dinkes Kota Bogor jumlah tempat tidur isolasi per 23 November Oktober 2020 adalah 446 unit dengan ICU 20 unit dari 21 rumah sakit rujukan Covid-19 di kota hujan.

Dai jumlah keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 itu, angka keterisian mencapai 83 persen atau sudah terisi 370 tempat tidur dan tempat tidur ICU sebesar 85 persen atau terisi 17 pasien.

Sementara di Pusat isolasi BNN Lido dengan kapasitas 100 tempat tidur, terisi 50 atau 50 persen.

Sementara rincian asal pasien, dominasi Kota Bogor sebanyak 216 orang (58,4 persen), pasien asal Kabupaten Bogor 121 orang (32,7 persen) dan pasien asal kota lain 33 orang (8,9 persen).

Baca Juga: Kasus Positif Corona di Bogor Capai 2.136 Orang, Ridwan Kamil Soroti Penularan di Pondok Pesantren

Data kasus harian Covid-19 per 25 November 2020 yang dirilis Dinas Kesehatan Kota Bogor menunjukan ada penambahan sebanyak 46 kasus atau menjadi 3.109 kasus. Dengan rincian sembuh atau selesai isolasi 2.495, masih sakit 523, dan meninggal 91 kasus.

Bima menyebut, lonjakan kasus dalam satu pekan terakhir masih didominasi berasal klaster keluarga. Ia menjelaskan, bila dibedah lebih dalam, penyebab klaster keluarga berasal dari orang-orang yang berlibur.

"Peningkatan 40 kasus baru per hari, masih berasal klaster keluarga yang disumbang dari libur panjang, kisannya 12 persen yang sebelumnya disumbang dari perkantoran," katanya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler