"Innalillahi Wainnailaihi Rajiun, orang yang berprinsip agama tidak mengatur negara, ini datang dari pemikiran liberal, atau datang dari pemikiran atheis," katanya.
Habib menegaskan, pemikiran liberal adalah mereka-mereka yang ingin membebaskan diri mereka dari ikatan agama.
Baca Juga: UAS Temui Habib Rizieq Syihab di Bogor, Ini yang Disampaikan
"Sedangkan pemikiran atheis, mereka-mereka yang ingin, mengatur kehidupannya, tanpa ada ikatan kepercayaan kepada tuhan," jelasnya.
Menurutnya, pemikiran tersebut sangat berbahaya, bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan ketuhanan yang maha esa.
"Sebagaimana tertera dalam konstitusi negara; Undang-undang Dasar 1945 pasal 29 ayat 1, bahwa Negara Republik Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa."
"Jadi para founding Father atau pendiri bangsa, dari sejak awal kemerdekaan kita sudah mensepakati bahwa Indonesia berdasarkan tauhid, berdasarkan ketuhanan yang maha esa," tegasnya.
Baca Juga: Massa Penyambut Habib Rizieq di Bogor Bubar, Arus Lalu Lintas di Jalur Puncak Kembali Normal
Maka dari itu, lanjut dia, setiap kebijakan dalam NKRI tidak boleh lepas dari nilai-nilai luhur ketuhanan yang maha esa.
"Sehingga setiap kebijakan apa saja, didalam pengelolaan negara Republik Indonesia, tetap harus mengacu pada ajaran agama,"