Kasus Corona Global Melebihi 50 Juta Setelah 30 Hari Mengalami Lonjakan

- 9 November 2020, 09:13 WIB
Ilustrasi corona. */Shutterstock
Ilustrasi corona. */Shutterstock /

Prancis mencatat 54.440 kasus sehari pada rata-rata tujuh hari terakhir, tingkat yang lebih tinggi daripada India dengan populasi yang jauh lebih besar.

Gelombang kedua global sedang menguji sistem perawatan kesehatan di seluruh Eropa, mendorong Jerman, Prancis, dan Inggris untuk memerintahkan banyak warga kembali ke rumah mereka lagi.

Baca Juga: Cuaca Bogor Hari Ini: Senin Pagi cerah, Waspada Hujan Petir Mulai Siang

Denmark, yang memberlakukan penguncian baru pada populasinya di beberapa wilayah utara, memerintahkan pemusnahan 17 juta cerpelai setelah mutasi virus corona yang ditemukan pada hewan itu menyebar ke manusia.

Amerika Serikat, dengan sekitar 20% kasus global, menghadapi lonjakan terburuk, mencatat lebih dari 100.000 kasus virus korona setiap hari pada rata-rata tujuh hari terakhir, data Reuters menunjukkan. Ini melaporkan rekor lebih dari 130.000 kasus pada hari Sabtu.

Lonjakan terbaru AS bertepatan dengan bulan terakhir kampanye pemilihan di mana Presiden Donald Trump meminimalkan keparahan pandemi dan penantangnya yang sukses, Joe Biden, mendesak pendekatan yang lebih berbasis sains.

Baca Juga: 4.270 Warga Bogor Raya Sembuh dari Corona Per 6 November 2020

Unjuk rasa Trump, beberapa terbuka dan dengan sedikit topeng dan sedikit jarak sosial, menyebabkan 30.000 kasus tambahan yang dikonfirmasi dan kemungkinan menyebabkan lebih dari 700 kematian, ekonom Universitas Stanford memperkirakan dalam sebuah makalah penelitian.

Di Asia, India memiliki beban kasus tertinggi kedua di dunia tetapi telah mengalami perlambatan yang stabil sejak September, meskipun dimulainya musim festival Hindu.

Menurut data Reuters, total kasus melebihi 8,5 juta pada hari Jumat dengan penambahan rata-rata hariannya sebanyak 46.200.***

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x