ISU BOGOR - Presiden Prancis Emmanuel Macron ikut angkat bicara soal baku tembak di Wina, Austria, yang menewaskan 2 orang dan belasan lainnya luka-luka, pada, Selasa 3 November 2020.
Presiden Prancis mengaku ingin berbagi keterkejutan dan kesedihan dengan rakyat Austria setelah penembakan di Wina.
Bahkan Presiden Macron, menyebut Prancis bersama warganya dengan perkataan seolah menantang untuk melawannya dan tidak akan menyerah.
Nous, Français, partageons le choc et la peine du peuple autrichien frappé ce soir par un attentat au cœur de sa capitale, Vienne. Après la France, c’est un pays ami qui est attaqué. C’est notre Europe. Nos ennemis doivent savoir à qui ils ont affaire. Nous ne céderons rien.— Emmanuel Macron (@EmmanuelMacron) November 2, 2020
Baca Juga: Uni Emirat Arab Bela Kebijakan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang Anti Islam
Baca Juga: Awal Serangan Teroris di Wina, Austria Dekat Rumah Ibadah Umat Yahudi
Baca Juga: Viral Video Serangan Teroris Tembak Warga dari Jarak Dekat, Polisi Minta Jangan Unggah di Medsos
"Kami, Prancis, berbagi keterkejutan dan kesedihan orang-orang Austria yang dilanda malam ini oleh serangan di jantung ibu kota mereka, Wina,"
"Setelah Prancis, negara sahabat diserang. Ini Eropa kita. Musuh kita harus tahu dengan siapa mereka berhadapan. Kami tidak akan menyerah," seru Macron di akun twitter pribadinya.
Diberitakan sebelumnya, sekelompok orang bersenjata menembaki warga Austria di Wina yang sedang menikmati malam terakhir di kafe dan restoran sebelum diberlakukannya lockdown dalam mengatasi virus corona.
Baca Juga: Ini Pidato Lengkap Presiden Prancis Emmanuel Macron yang Anti Islam?
Baca Juga: Isi Pidato Lengkap Presiden Prancis Emmanuel Macron Singgung Soal Islam Hingga Menuai Protes
Baca Juga: Presiden Prancis Meretweet Kutipan Kylian Mbappe yang Pamit dari PSG ke Madrid, Ada Apa?
Presiden Austria Alexander Van Der Bellen menyebut peristiwa itu adalah serangan teroris yang menewaskan sedikitnya dua orang - termasuk salah satu penyerang - dan 15 lainnya mengalami luka-luka.
"Seorang pelaku ditembak mati oleh polisi, sementara seorang petugas polisi termasuk yang terluka parah."
"Ada enam lokasi penembakan yang berbeda dan penyerang menggunakan senjata panjang," tulis LPD Wien (Kepolisian) di akun twitternya.
Sementara Kansleir Austria menyebut peristiwa itu sebagai "serangan teroris yang mengerikan".
Ia mengutuk penembakan tersebut sambil berterima kasih kepada layanan darurat yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan orang.
“Kami sedang mengalami masa-masa sulit di republik kami. Saya ingin berterima kasih kepada semua layanan darurat yang mempertaruhkan nyawa mereka,"
"Terutama hari ini untuk keselamatan kita. Polisi kami akan mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku serangan teroris yang mengerikan ini,” tweetnya.
Baca Juga: Presiden Austria Sebut Serangan Teroris Membuat Situasi Tak Menentu: Kami Akan Pertahankan Demokrasi
Baca Juga: Serangan Teroris: Malam di Vienna Mencekam, Polisi Minta Warga Jauhi Keramaian
Baca Juga: BREAKING NEWS: Serangan di Vienna, 1 Teroris Tewas dan 15 Orang Luka
Polisi setempat juga mengimbau masyarakat untuk tetap berada di dalam ruangan dan tidak menggunakan transportasi umum.
CONFIRMED at the moment:
*08:00 pm: several shots fired, beginning at Seitenstettengasse
*several suspects armed with rifles
*six different shooting locations
* one deceaced person, several injured (1 officer included)
*1 suspect shot and killed by police officers #0211w— POLIZEI WIEN (@LPDWien) November 2, 2020
“Masih aktif: Tetap di rumah! Jika Anda berada di Jalanan, berlindung! Jauhkan dari tempat umum, jangan gunakan Transportasi umum! ” kata Polisi Wina.
Prancis telah ditempatkan pada tingkat kewaspadaan terorisme tertinggi sejak tiga orang tewas oleh serangan pisau di basilika Notre-Dame di kota selatan Nice.***