Tahun Lalu 11.000 Kejadian Gempa, Hingga November 2020 Waspadai Ancaman Serupa

- 11 Oktober 2020, 21:07 WIB
Gempa Semakin Sering Terjadi Lebih Bagus
Gempa Semakin Sering Terjadi Lebih Bagus /Tumisu

ISU BOGOR - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa ada peningkatan ancaman bencana terkait dengan La Nina tahun ini, ditambah dengan naiknya intensitas gempa bumi di Indonesia.

BMKG menegaskan bahwa mitigasi bencana serta peringatan dini gempa bumi dan tsunami, serta cuaca dan iklim ekstrem merupakan hak mendesak untuk segera dipersiapkan dan diperkuat dari sekarang.

“Fenomena La Nina moderate, diprediksi akan menyebabkan peningkatan curah hujan yang dimulai bulan Oktober sampai November, dan akan berdampak dihampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali di Pulau Sumatra,” terang Dwikorita, dalam siaran pers yang diterima Isu Bogor, Minggu 11 Oktober 2020.

Baca Juga: Apes, Valentino Rossi 3 Kali Gagal Bahkan di MotoGP Prancis Terjatuh Nyaris Terlindas

Catatan historis menunjukkan bahwa La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi curah hujan, peningkatan hujan bulanan di Indonesia akan meningkat sekitar 20 hingga 40 persen di atas normal.

Untuk kejadian gempa bumi, berdasarkan data monitoring kegempaan yang dilakukan BMKG, sejak tahun 2017 Indonesia telah mengalami tren peningkatan aktivitas gempa bumi dalam segi jumlah ataupun kekuatannya.

Menurut data BMKG, unruk kejadian gempa bumi sebelum 2017 rata-rata hanya 4.000—6.000 kali dalam setahun, yang dirasakan atau kekuatannya lebih dari lima SR sekitar 200-an.

Baca Juga: Cermati Draf UU Cipta Kerja, Bima Arya Protes Pasal 10, 34 Soal Kewenangan Daerah Tentang Izin Usaha

Namun, setelah 2017 jumlahnya meningkat menjadi lebih dari 7.000 kali dalam setahun, bahkan pada tahun 2018 tercatat 11.920 kali, lalu kemudian pada tahun 2019 sebanyak 11.588 kejadian gempa.***

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x