Pelabuhan Ratu Sukabumi, Daerah Paling Rentan Terkena Tsunami 20 Meter

- 3 Oktober 2020, 17:29 WIB
RANCANGAN Kawasan Wisata Pantai Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi.*
RANCANGAN Kawasan Wisata Pantai Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi.* /instagram/@ridwankamil

ISU BOGOR - Badan Penanggulangan Bencana Daeah (BPBD) Sukabumi menyebut Kawasan wisata Palabuhan Ratu, wilayah selatan Kabupaten Sukabumi daeah yang paling beresiko jika tsunami 20 meter di selatan Jawa yang dikeluarkan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) benar terjadi.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Kabupaten Sukabumi, Maman Suherman menuturkan, apabila bencana tsunami tersebut benar-benar terjadi, Palabuhan Ratu menjadi wilayah selatan Sukabumi yang paling berisiko terdampak.

“Pelabuhan Ratu, Sukabumi memang paling rentan atau paling beresiko bila hal itu terjadi,” sebut Maman dihubungi, Sabtu Oktober 2020.

Baca Juga: Samakan Wapres Ma'ruf Amin dengan Bintang Porno, SM Dijerat Pasal Berlapis Hukuman 6 Tahun Penjara

Selain itu, alasan Palabuhan Ratu disebut wilayah dengan risiko tinggi terkena tsunami karena terdapat perkantoran pemerintahan Kabupaten Sukabumi, pasar hingga objek wisata.

“Selain kawasan wisata. Pelabuhan Ratu juga pusat perkantoran dan perdagangan. Jadi bisa sangat fatal,” sebutnya.

Kata dia, BPBD Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menanggapi dengan serius atas kajian potensi tsunami 20 meter di selatan Jawa yang dikeluarkan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB).

Baca Juga: Twitter Akan Tangguhkan Pengguna yang Menginginkan Trump Meninggal Dunia Setelah Terpapar Covid-19

Maka dari itu, pihaknya telah melakukan berbagai upaya mitigasi ataupun simulasi bencana. “Tentunya, berbagai upaya mitigasi bencaba sudah kami lakukan, slaah satunya membentuk desa tanggap bencana,” ujarnya.

Maman juga menyebut, jika tsunami terjadi selain kawasan Palabuhan Ratu yang memiliki resiko dampak yang tinggi, terdapat beberapa Kecamatan yang landai dan sangat rentan terdampak tsunami, salah satunya Tegalbuleud.

“Terus yang lebih parah lagi karena memang pantainya sangat landai itu Tegalbuleud, berbeda dengan Cibitung itu ada tahanan tebing. Tetapi Tegalbuleud itu sangat landai, kalau misalkan terjadi tsunami masyarakat ada kesulitan untuk melarikan diri, karena bukit-bukitnya jauh,” terangnya.

Kendati demikian, pihaknya telah memasang Early Warning System (EWS) atau pendeteksi terjadinya bencana, salah satunya tsunami. Walapun, memang beberapa EWS mengalami kerusakan.

Baca Juga: Kurang 500, Corona di Indonesia Capai 300 Ribu Kasus

“Kita sudah memasang Early Warning System (EWS) karena memang pemeliharaan cukup besar, beberapa memang ada yang rusak, tetapi kita usahakan lah dengan adanya informasi dari ITB ini kita akan cek semua EWS,” pungkasnya.***

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah