Network
ISU BOGOR - Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan instruksi serta penjelasan terkait peristiwa penusukan dialami Syekh Ali Jaber yang dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sering membantu pemerintah. Mahfud menyebut pelaku penusukkan berarti perusak kedamaian dan musuh ulama.
Syekh Ali Jaber atau Ali Saleh Mohammed Ali Jaber ditikam seorang pria saat mengisi acara tabligh di Masjid Falahudin, Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandarlampung, Minggu 13 September 2020 sore.
Sehubungan dengan peristiwa penusukan terhadap Syech Ali Jaber Menko Polhukam Mahfud MD atas nama Pemerintah, menyampaikan instruksi serta penjelasan terkait peristiwa tersebut.
Baca Juga: Seluruh Honorer Juga Bakal Dapat BLT Rp600 Ribu, Ini Penjelasan Lengkapnya
Baca Juga: Ini Kronologi Penusukan Syekh Ali Jaber, Saksi: Syekh ingin Memberikan hadiah Kepada Anak Kecil
"Aparat keamanan Lampung supaya segera mengumumkan identitas pelaku, dugaan motif tindakan, dan menjamin bahwa proses hukum akan dilaksanakan secara adil dan terbuka," tegas Mahfud.
Lebih lanjut Mahfud menjelaskan bahwa Syekh Ali Jaber adalah ulama yang banyak membantu Pemerintah dalam amar makruf nahi munkar dalam kerangka Islam rahmatan lil alamiin. Islam sebagai rahmat dan sumber kedamaian di dunia, Islam wasathiyyah.
"Selama ini beliau selalu berdakwah sekaligus membantu satgas Covid-19 dan BNPB untuk menyadarkan umat agar melakukan salat di rumah pada awal-awal peristiwa (pandemi) corona. Jadi Syech Ali Jaber adalah ulama yang aktif membantu pemerintah yang bahkan pernah berceramah dan berbuka puasa bersama Presiden Joko Widodo, Presiden SBY, dan Pimpinan lembaga negara lainnya," papar Mahfud.
Baca Juga: Hari Ini BLT Tahap 3 Cair, Menaker Ida Fauziyah: Kira-kira Senin
