Ada Pemberontak Lama dan Korupsi Dibalik Kudeta Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita?  

- 20 Agustus 2020, 11:00 WIB
Tangkapan layar video wawancara Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita yang dikudeta Selasa, 18 Agustus 2020,
Tangkapan layar video wawancara Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita yang dikudeta Selasa, 18 Agustus 2020, /Reuters/Linna Syahrial

Meskipun janji luhur untuk membasmi masalah yang menyebabkan kandasnya rezim pendahulunya, justru krisis keamanan yang disebabkan oleh pemberontak di utara dan persepsi publik tentang korupsi tingkat tinggi menjadi faktor yang sama membuktikan kehancuran Keita.

Pemilihan legislatif yang disengketakan pada bulan April dan ekonomi yang lesu semakin memicu kemarahan publik, menarik puluhan ribu orang ke jalan-jalan Bamako dalam beberapa pekan terakhir untuk menuntut pengunduran dirinya.

Baca Juga: China Temukan Penularan Lewan Makanan, WHO : Tidak Mungkin

Keita, yang dikenal luas dengan inisialnya IBK, memenangkan pemilihan ulang dua tahun lalu dan koalisinya yang berkuasa menikmati mayoritas yang sehat di parlemen.

Ibrahim Maiga, seorang peneliti yang berbasis di Mali di Institute for Security Studies berpendapat tapi itu menutupi kedalaman ketidakpuasan populer.

"Dia tidak bisa cukup cepat memahami kemarahan yang melanda seluruh masyarakat. Dia tidak sepenuhnya menghargai permintaan yang kuat untuk perubahan di negara ini," kata Maiga.

Keita menjabat dengan reputasi ketegasan yang ditempa sebagai perdana menteri pada tahun 1990-an ketika dia mengambil tindakan keras dengan serikat buruh yang mogok.

Tapi sejak awal dia tidak bisa menangani krisis keamanan di Mali utara. Pasukan Prancis telah melakukan intervensi pada Januari 2013 untuk mengusir para jihadis yang terkait dengan al Qaeda yang telah membajak pemberontak etnis Tuareg untuk merebut dua pertiga bagian utara negara itu.

Pemerintah Keita berjuang untuk menegaskan kendali atas milisi Tuareg yang terus mendorong otonomi.

Baca Juga: Capres Amerika Biden Jadikan Harris Wanita Kulit Hitam Pertama Sebagai Wakil

Halaman:

Editor: Linna Syahrial

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah