Umat Islam Bisa Dihapus Dosanya Selama Satu Tahun di Bulan Muharam, Ini Keutamaan Puasa dan Salatnya

- 18 Agustus 2020, 22:00 WIB
Ilustrasi puasa sunah Arafah.*
Ilustrasi puasa sunah Arafah.* //Pixabay

Baca Juga: Staf Kantor Sekwan Positif Covid-19, Hasil 55 Anggota DPRD Kabupaten Bogor Negatif

Karena semua amal perbuatan kita diperhatikan, diawasi dan dicatat oleh Allah SWT. Sebagaimana telah difirmankan Allah SWT dalam surat al-Hasyar ayat 18 :

يَاأَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا اَتَّقُوْا اللهَ وَلْتَنْظُرْنَفْسٌ مَاقَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوْا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُونْ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Setiap muslim dan muslimah harus melakukan evaluasi terhadap seluruh amal perbuatannya sejak memasuki usia dewasa (aqil baligh) hingga sekarang. Karena semua amal perbuatan tersebut akan dipertanggung-jawabkan di hadapan Allah SWT untuk menerima balasan kelak di akhirat. Sebagaimana telah difirmankan Allah SWT dalam surat al-Zalzalah ayat 6-8:

يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًّا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

“Pada hari itu (hari kiamat), manusia akan keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) perbuatan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya pula.


لاَتَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ : عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيْمَا أَبْلاَهُ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ إِكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ عَمَلِهِ فِيْمَا عَمِلَ فِيْهِ

“(Kelak pada hari kiamat), manusia tidak akan bisa berberak kakinya sebelum dia mempertanggung-jawabkan empat perkara; tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang anggota badannya untuk apa dimanfaatkan, tentang harta bendanya dari mana diperoleh dan untuk apa dibelanjakan; dan tentang amal-amal yang telah dikerjakannya”.

Berusaha meningkatkan kualitas amal ibadah kepada Allah SWT. Karena sebaik-baik manusia adalah orang yang semakin bertambah usianya, semakin bertambah pula kualitas amal ibadahnya.

Halaman:

Editor: Linna Syahrial

Sumber: MUI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x