Gambar Satelit Ungkap Kerusakan Lingkungan Akibat Perang Rusia di Ukraina, Kerugian Ditaksir Rp718 T

- 5 Maret 2023, 20:21 WIB
Gambar satelit kerusakan lingkungan di Ukraina akibat invasi Rusia. Situs pemakaman massal yang ditemukan di hutan Izyum telah menjadi bukti kebrutalan pendudukan Rusia pada April-September 2022 di kota berpenduduk sekitar 46.000 orang ini.
Gambar satelit kerusakan lingkungan di Ukraina akibat invasi Rusia. Situs pemakaman massal yang ditemukan di hutan Izyum telah menjadi bukti kebrutalan pendudukan Rusia pada April-September 2022 di kota berpenduduk sekitar 46.000 orang ini. /Foto/Planet Labs Inc via RFE/RL

Para ahli lingkungan memperingatkan kawah yang terbentuk oleh serangan artileri bisa menimbulkan masalah lingkungan yang membayangi Ukraina. Ketika sebuah proyektil meledak, menciptakan kawah, polutan, termasuk residu logam dan kimia dari cangkang atau rudal, memasuki tanah dan, selanjutnya, air tanah.

Pakar militer Barat umumnya memperkirakan bahwa stok kerang dan rudal Ukraina jauh dari pasokan Rusia. Gambar satelit yang dipelajari Skema menunjukkan kepadatan kawah yang lebih rendah di dekat posisi militer Rusia sebelumnya atau saat ini dibandingkan dengan posisi militer Ukraina.

Untuk mengatasi kerusakan, Inspektorat Lingkungan Negara memerlukan informasi tentang bahan kimia yang digunakan dalam rudal Rusia yang lebih modern, serta peralatan laboratorium yang tepat untuk menganalisisnya, kata Wakil Direktur Inspektorat Lingkungan Negara Bagian Vahin.

“Misalnya, kami memeriksa rudal [Rusia] Kh-101 yang tidak meledak, tetapi kompartemen bahan bakarnya diturunkan tekanannya,” kenang Vahin. “Tidak ada produk minyak yang ditemukan di sana. Tetapi bahan kimia seperti melange dan decylene terdeteksi. Kami tidak bahkan tidak memiliki laboratorium yang dapat menguji zat semacam itu.”

OSCE telah melabeli melange sebagai "bom waktu yang beracun". Saat zat memasuki air, sejumlah besar asam nitrat beracun dilepaskan. Penguraian wadah dengan melange “dapat menimbulkan ancaman besar bagi kehidupan manusia dan lingkungan,” OSCE memperingatkan dalam sebuah artikel tahun 2013.

Decylene adalah bahan bakar rudal beracun lainnya yang dianggap oleh Kelompok Kerja Konsekuensi Lingkungan Perang Ukraina, sebuah koalisi aktivis, pakar, dan jurnalis, "sangat tidak stabil".***

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Radio Free Europe


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah