Peneliti: Potensi Tanaman Obat yang Belum Diketahui di Indonesia Berlimpah

- 8 Juli 2020, 00:44 WIB
ILUSTRASI tanaman obat KINA.*
ILUSTRASI tanaman obat KINA.* /Pixabay

PT SOHO sendiri membudiyakan temulawak dengan metode penanaman organik dengan usia pemanenan sembilan bulan dengan mengikuti kaidah standar operasional prosedur (SOP) dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balitro). Tidak hanya itu, proses budidaya juga disertai dengan pemilihan bibit dari varietas unggul dan rimpang yang sehat, pemberian pupuk kandang sapi dan kompos dari limbah industri.

Ia menyebutkan dalam budidaya temulawak terdapat beberapa kendala seperti petani yang enggan menanam karena umur temulawak yang panjang hingga serangan gulma berupa alang-alang. Namun gulma tersebut akan diberi percobaan pestisida alami dari fermentasi air kelapa pada penanaman berikutnya.

Baca Juga: Ini 5 Mitos Pembalut yang Keliru Tapi Masih Banyak Dipercaya, Nomor 3 Hoaks Banget!

Adapun Waras Nurcholis, dosen IPB University dari Departemen Biokimia, yang juga aktif di Perhimpunan Peneliti Bahan Obat Alami (PERHIPBA) berbagi tentang pendekatan biokimia pertanian untuk pengembangan temu hitam unggul sebagai bahan herbal. Temu hitam memiliki ciri khas berupa bunga berwarna kebiruan dibanding bunga pada temulawak biasa, namun memiliki pola pertumbuhan yang sama. Temu hitam ini memang tidak popular di kalangan masyarakat sehingga penting bagi peneliti untuk mengembangkan dan mencari khasiatnya.

Menurutnya, khasiat farmakologi sangat penting bagi dasar pengembangan dan penelitian tanaman obat serta untuk mendapatkan pendanaan penelitian. Selain itu, mekanisme sink metabolite pada bagian-bagian rimpang menjadi evaluasi awal dalam riset beserta analisis kualitas berdasarkan kandungan fenolik dan khasiat berdasarkan aktivitas antioksidan.

"Hal lain yang perlu diperhatikan adalah evaluasi terhadap lingkungan terkendali terhadap hasil eksplorasi serta evaluasi karakter agronomi terhadap parameter biokimia. Adapun riset yang sedang dikembangkan olehnya adalah identifikasi senyawa marker dari temu hitam atau profiling metabolit dengan teknik metabolomik. Tantangannya tidak berhenti di budidaya tanaman obat, tantangan ke depan ketika kita mendesain suatu bahan baku tanaman obat yang unggul melalui budidaya tentu harus ada produk invensi dan inovasi,” pungkasnya.***

 

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x