Bahkan, puluhan pesawat itu, beberapa diantaranya adalah pesawat pengebom yang terbang ke selatan pulau dan ke Pasifik.
Ini menandai pelanggaran zona pertahanan udara terbesar oleh China sejak akhir Mei, dan semakin meningkatkan ketegangan antara Taipei dan Beijing.
Sebagaimana dilansir Express UK, Rabu 22 Juni 2022, itu terjadi setelah Presiden AS Joe Biden tampaknya mengubah sikapnya yang sebelumnya netral tentang konflik tersebut.
Baca Juga: China Siap Dukung Rusia soal Kedaulatan dan Keamanan, Ini Kata Xi Jinping
Kementerian pertahanan Taiwan melaporkan bahwa misi terbaru oleh China termasuk 17 pesawat tempur dan enam pembom H-6.
Pasukan kitted-out juga menampilkan peperangan elektronik, anti-kapal selam dan pesawat pengisian bahan bakar udara.
Taiwan menanggapi dengan mengerahkan pesawat tempur sebagai peringatan, sementara sistem rudal ditempatkan untuk memantau rute mereka.
Pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu telah lama diklaim oleh China sebagai wilayahnya sendiri, menggemakan desakan Putin bahwa Ukraina adalah milik Rusia.
Baca Juga: Ancaman Perang Dunia ke 3, China Bakal Ikuti Jejak Putin Luncurkan Invasi ke Taiwan?
Negara ini telah mengeluh selama lebih dari dua tahun tentang misi konstan oleh angkatan udara China di bagian barat daya dari zona identifikasi pertahanan udara, atau ADIZ, dekat dengan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan.