Hal tersebut diungkapkan Nile Gardiner, pengamat militer Inggris yang mengecam pendekatan Uni Eropa ke China dan Rusia dalam rangka peredaan blok itu.
Dia mengklaim bahwa mereka telah memperkuat agresi China, membandingkan potensi invasi Taiwan dengan invasi Putin ke Ukraina.
Ada kekhawatiran yang berkembang bahwa China akan berusaha menggunakan kekuatan militer untuk menguasai Taiwan, karena negara itu telah membangun kehadiran militernya di dekat wilayah udara Taiwan.
Baca Juga: Tumpulkan Sanksi Barat, China dan India Borong Minyak Rusia
Langkah seperti itu dapat memicu keterlibatan dunia dalam konflik, karena Joe Biden telah menyarankan AS akan campur tangan untuk membela Taiwan jika terjadi invasi.
Sebagaimana dilansir Express UK, Sabtu 11 Juni 2022, AS secara historis ambigu tentang apakah atau tidak secara resmi akan campur tangan jika China menyerang Taiwan.
Namun pada Oktober tahun lalu, Presiden AS Joe Biden sempat bersumpah akan melindungi Taiwan jika China menginvasi pulau itu.
"Ya dan ya (melindungi Taiwan)," ungkap Biden menanggapi pertanyaan saat itu.
Dia kemudian mengatakan kepada CNN bahwa AS memiliki "komitmen" untuk membela Taiwan.