Saksi Kasus Penting Mantan PM Netanyahu Diancam, Kepercayaan Publik pada Polisi Israel Runtuh

- 11 Mei 2022, 13:33 WIB
Mantan PM Israel Benjamin Netanyahu
Mantan PM Israel Benjamin Netanyahu /Reuters
 
ISU BOGOR - Mantan Direktur Jenderal Kementerian Informasi, Shlomo Filber di pengadilan mengakui bahwa polisi Israel telah mengancam dan memperingatkannya terkait kasus yang menjerat mantan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu

"Mereka secara paksa memasukkan kata-kata ke mulut saya," katanya, bersikeras bahwa baik dia maupun Netanyahu tidak melanggar hukum.

Shlomo Filber mengungkapkannya saat diperiksa oleh pengacara pembela mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Filber adalah saksi negara dalam skandal suap yang dikenal sebagai Kasus 4.000.

Baca Juga: Di Tengah Gempuran Rusia, Zelensky Ucap Selamat ke PM Israel, Kenapa?

Penuntut menuduh bahwa Filber bertindak untuk Netanyahu ketika dia menyetujui merger antara dua bisnis telekomunikasi, Bezeq dan Yes, yang melanggar kepercayaan publik.

Netanyahu selanjutnya dituduh memberikan konsesi pajak kepada mantan pemilik Bezeq, Shaul Elovitch, dengan imbalan liputan positif di Walla!.

Dilansir dari Sputnik News, Rabu 11 Mei 2022, mengutip sebuah situs web berita yang dulunya milik Elovitch bahwa Filber telah bekerja sama dengan kejaksaan selama penyelidikan.

Baca Juga: 3 Warga Palestina Terluka Diserang Pemukim Israel Dekat Ramallah

Di pengadilan pada hari Selasa, Filber membuat dua klaim yang sangat mengejutkan. pertama; bahwa penggabungan Bezeq dan Yes ditangani dengan benar dan tidak ada hubungannya dengan Netanyahu.

Kemudian yang kedua, bahwa penyidik ​​telah berniat untuk mendapatkan "kepala mantan PM", dan telah mengancam dan mengintimidasi dia untuk memberi tahu tim penuntut apa yang ingin mereka dengar.

Jika tidak, katanya, dia akan didakwa melakukan korupsi, tuduhan yang tidak pernah diterimanya maupun Netanyahu.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Sputnik News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x