Uni Eropa: Lebih Banyak Bank Rusia Akan Diputus dari Sistem SWIFT

- 3 Mei 2022, 11:52 WIB
Kepala diplomasi Uni Eropa (UE), Josep Borrell, mengumumkan pemutusan lebih banyak bank Rusia dari sistem pembayaran SWIFT, meski tanpa mengungkapkan rinciannya.
Kepala diplomasi Uni Eropa (UE), Josep Borrell, mengumumkan pemutusan lebih banyak bank Rusia dari sistem pembayaran SWIFT, meski tanpa mengungkapkan rinciannya. /Reuters

ISU BOGOR - Kepala diplomasi Uni Eropa (UE), Josep Borrell, mengumumkan pemutusan lebih banyak bank Rusia dari sistem pembayaran SWIFT, meski tanpa mengungkapkan rinciannya.

Menurut Borrell, yang berbicara kepada wartawan di Panama, lebih banyak bank Rusia akan terputus dari sistem SWIFT.

Dia menambahkan bahwa dia tidak dapat mengungkapkan nama atau jumlah lembaga keuangan pada saat itu.

Baca Juga: Jokowi Ingin Damaikan Rusia dan Ukraina, Nicho Silalahi: Halunya Tingkat Dewa...

"Dan di sektor energi, kami mencari langkah-langkah yang secara signifikan akan mempengaruhi impor minyak Rusia," tambahnya sebagaimana dilansir Sputnik News, Selasa 3 Mei 2022.

Diplomat top itu menekankan bahwa tim Komite Politik dan Keamanan Uni Eropa sedang mengerjakan paket sanksi keenam terhadap Rusia.

"Itu dapat disetujui pada pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri berikutnya," harap dia.

Baca Juga: Ingin Damaikan Rusia dan Ukraina, Jokowi Malah Disebut 'Halu' oleh Aktivis Ini

Sebelumnya, dilaporkan bahwa Uni Eropa berencana untuk mendorong larangan pembelian minyak Rusia pada akhir tahun, dan sebelum itu, secara bertahap memperkenalkan pembatasan impor.

Uni Eropa juga berencana untuk memperluas daftar sanksi pribadi.

Setelah peluncuran operasi khusus Moskow untuk mendemiliterisasi Ukraina, Uni Eropa mengadopsi lima paket sanksi terhadap individu, organisasi, sektor keuangan dan energi di Rusia.

Baca Juga: Latvia Tidak Senang dengan Sanksi Barat Terhadap Rusia: Kita Tetangga Langsung

Sanksi keuangan juga mempengaruhi cadangan Bank Sentral Rusia.

Selain itu, tujuh bank Rusia terputus dari sistem SWIFT.

Selain itu, penyiaran di UE dan distribusi konten dari kantor berita Sputnik dan saluran RT juga dilarang.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Sputnik News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah