Network
ISU BOGOR - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China menegur Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Australia karena sengaja memutarbalikkan pakta kerja sama keamanan antara China dan Kepulauan Solomon pada hari Senin.
Juru bicara Kemnelu China Wang Wenbin menegaskan bahwa informasi pembangunan pangkalan militer itu benar-benar palsu.
Hal itu disampaikan Wang Wenbing menanggapi pernyataan Perdana Menteri Australia Scott Morrison bahwa China sedang membangun pangkalan militer di Kepulauan Solomon dan bahwa ini akan menjadi "garis merah" untuk Australia dan AS.
Wang menunjukkan bahwa meskipun AS dan Australia terus memarahi pakta keamanan karena kurangnya transparansi, AUKUS-lah yang direncanakan dan dilakukan di bawah meja oleh AS, Inggris, dan Australia tanpa keterbukaan dan transparansi.
Kapan AS, Inggris, dan Australia akan menyerahkan perjanjian AUKUS kepada negara-negara di kawasan Pasifik Selatan untuk dibahas, dan kapan AS akan menutup 800 pangkalan militernya di lebih dari 80 negara dan wilayah di seluruh dunia, yang telah menimbulkan kekhawatiran untuk seluruh dunia?, tanya Wang.
Selain itu, Wang mengatakan tuduhan Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton pada hari Minggu bahwa China membayar suap untuk memenangkan kesepakatan internasional hampir tidak dapat dibenarkan. Wang menyatakan penentangan yang kuat terhadap beberapa politisi Australia yang mencoreng China dan memprovokasi hubungan China dengan negara lain.
"Daripada mengkhotbahkan informasi palsu tentang China untuk tujuan politik pribadi, saya menyarankan beberapa politisi Australia untuk jujur menjawab kekhawatiran orang-orang di dalam dan luar negeri," kata Wang.
Baca Juga: Peter Dutton Tuding China Bakal Lakukan Perang Kimia ke Negara Sekutu, Hu Xijin: Orang Gila Ini
