Puluhan pasukan terjun payung Rusia tewas hanya dalam satu serangan yang gagal di bandara Hostomel Ukraina.
Ratusan penerjun payung militer top Putin lainnya, termasuk Mayor Jenderal Andrei Sukhovetsky, juga jatuh dalam tiga minggu pertama perang.
Baca Juga: Dampak Perang Rusia Ukraina, Jet Pribadi Oligarki Putin Tinggalkan Moskow Menuju Dubai
Taras Kuzio, seorang ahli di lembaga pemikir keamanan Henry Jackson Society, mengatakan kegagalan yang tidak terduga itu menghambat rencana invasi Moskow.
"Mereka (pasukan terjun payung) dikirim di depan pasukan utama untuk mengamankan lokasi sehingga pasukan utama dapat dibawa," kata dia kepada The Sun yang dilansir Express UK, Jumat 18 Maret 2022.
Menrutnya, dalam perang ini, mereka diterbangkan ke bandara Hostomel dekat Kiev untuk melakukan ini tetapi tidak semua terbunuh.
"Dua pesawat angkut pasukan terjun payung yang terbang dari Belarus untuk melakukan taktik yang sama di bandara lain dekat Kyiv ditembak dari langit. 300 pasukan terjun payung tewas di pesawat 2-transportasi," ungkapnya.
Sementara itu, kondisi di Ukraina semakin mengkhawatirkan. Kereta telah ditempatkan di Lviv tengah pada hari Jumat, untuk mewakili jumlah anak-anak yang tewas dalam perang Rusia melawan Ukraina.
Menurut Kantor Kejaksaan Agung, pasukan Rusia telah membunuh 109 anak dan melukai lebih dari 130 sejak pasukan Putin menginvasi Ukraina.