Dalam pembaruan di Twitter, Juru Bicara Pentagon AS John Kirby mengatakan ledakan itu mengakibatkan "jumlah korban yang tidak diketahui".
"Kami dapat mengkonfirmasi bahwa ledakan di dekat Gerbang Biara di bandara Kabul telah mengakibatkan jumlah korban yang tidak diketahui. Kami akan terus memperbarui," kata dia.
Baca Juga: Baku Tembak yang Melibatkan Pasukan Barat Terjadi di Bandara Kabul, 1 Orang Tewas
Boris Johnson akan memimpin pertemuan tanggap darurat pada Kamis tentang situasi di Kabul setelah ledakan di luar bandara kota, kata kantornya.
"Perdana Menteri telah mendapat informasi terbaru tentang situasi di bandara di Kabul dan akan memimpin COBR sore ini," kata juru bicara Nomor 10.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia akan berkoordinasi dengan sekutu Amerika Serikat (AS) dalam menanggapi ledakan di luar bandara Kabul.
Baca Juga: Pemimpin Taliban Tiba di Kabul, NATO: Evakuasi yang Lambat Bertujuan untuk Membatasi Risiko
Berbicara dalam bahasa Prancis pada kunjungan bilateral ke Dublin, dia berkata situasinya memang sudah memburuk di sekitar bandara militer.
"Kami sedang dihadapkan dengan situasi yang sangat tegang, yang membuat kami berkoordinasi dengan sekutu Amerika kami," ungkapnya.
"Kami juga akan berkoordinasi erat mengenai masalah yang akan ditangani dalam waktu dekat, kerja sama militer, masalah migrasi, dan bekerja sama dengan Dewan Keamanan PBB," kata Macron.