Beredar Rekaman Mengerikan Kepala Polisi Afghanistan Dieksekusi Taliban

- 24 Agustus 2021, 16:29 WIB
Beredar Rekaman Mengerikan Kepala Polisi Afghanistan Dieksekusi Taliban
Beredar Rekaman Mengerikan Kepala Polisi Afghanistan Dieksekusi Taliban /Twitter @nawanasrin

ISU BOGOR - Rekaman mengerikan beredar di media sosial, menunjukkan Kepala Kepolisian Afghanistan Jenderal Haji Mullah Achakzai, dieksekusi kelompok Taliban.

Taliban telah menyebar ke seluruh Afghanistan selama sebulan terakhir, merebut ibu kota Kabul pada 15 Agustus.

Meski menawarkan amnesti kepada mereka yang melayani pemerintah Afghanistan, namun beredar kabar tentang pembalasan oleh pejuang Taliban.

Baca Juga: Mantan Polisi Afghanistan Bongkar Masa Lalu Taliban: Mereka Juga Memperkosa Mayat

Baca Juga: Para Pemimpin Taliban Ancam AS dan Inggris Jika Penarikan Pasukan Ditunda

Seperti dilansir Express, Jenderal Achakzai pernah menjadi komandan Provinsi Badghis, dekat perbatasan dengan Turkmenistan.

Sebuah video, yang diposting ulang oleh reporter BBC Persia Nasrin Nawa, menunjukkan Jenderal Achakzai ditutup matanya dan diborgol di lantai.

Terlihat dua anggota Taliban berdiskusi singkat, beberapa saat setelah Jenderal Achakzai ditembak mati.

Baca Juga: Taliban Eksekusi Komedian TikTok Afghanistan yang Sering Mengejek Teroris

Baca Juga: AS Buka Peluang Hubungan Diplomatik dengan Taliban, Joe Biden: Tapi Ini Masih Sebatas Pembicaraan

Ribuan warga Afghanistan telah turun ke bandara internasional Kabul, yang masih ditahan oleh pasukan AS dan Inggris, mencari rute keluar dari negara itu.

Selama beberapa hari terakhir baik Taliban dan pasukan barat telah melepaskan tembakan peringatan ke udara, dalam upaya untuk menahan massa.

Beberapa orang dilaporkan tewas akibat luka tembak maupun tertindih hingga tewas.

Baca Juga: Pejuang anti-Taliban Rebut Kembali 3 Distrik Afghanistan, Ahmad Massoud: Perlawanan Baru Saja Dimulai

Kekuatan Barat berusaha mati-matian untuk mengevakuasi warga negara mereka, beserta sekutu Afghanistan.

Pada hari Minggu, Menteri Angkatan Bersenjata James Heappey mengklaim situasi di kelompok itu agak membaik.

"Hari ini antrian mengalir lebih baik," kata Heappey.

Heappey mengklaim bahwa Taliban memisahkan warga Afghanistan menjadi antrean terpisah di Inggris dan AS, yang mempercepat evakuasi.

Baca Juga: 30 Pejuang Taliban Tewas Disergap oleh Pemberontak anti-Taliban

Forsaken Fighters, sebuah kelompok Australia yang mendukung pasukan Afghanistan bertugas dengan pasukan barat, memperingatkan puluhan ribu orang dalam bahaya.

“Penerjemah di lapangan di Kandahar telah melaporkan bahwa Taliban telah secara aktif mencari penerjemah yang mendukung pasukan koalisi, bahkan menggunakan anak-anak lokal untuk membantu mencibir orang dan pergi dari pintu ke pintu untuk menemukan mereka,: katanya.

“Orang-orang diseret dari rumah mereka dan dieksekusi. Ini adalah situasi yang benar-benar mengerikan.

“Keputusasaan belaka dari orang-orang yang membantu kami sangat luar biasa.”

Presiden AS Joe Biden memerintahkan semua pasukannya untuk meninggalkan Afghanistan pada peringatan 20 tahun peristiwa 9/11.

Ketika pasukan Amerika dan NATO mundur, Taliban mampu membuat serangkaian kemajuan yang menakjubkan.

Pada tahun 2020 Donald Trump menandatangani kesepakatan dengan Taliban, yang mewajibkan AS untuk menarik semua pasukannya dari negara itu.

Sebagai imbalannya, Taliban bersumpah untuk tidak memberikan perlindungan kepada Al-Qaeda, yang menggunakan Afghanistan untuk merencanakan serangan 9/11 di New York dan Washington.

Namun sudah ada laporan tentang kelompok-kelompok ekstremis asing yang bertempur di Afghanistan dengan Taliban.

Ada laporan tentang pejuang Taliban yang menargetkan keluarga penerjemah Afghanistan, jika mereka tidak dapat menemukan target yang diinginkan.

Christian Nellemann, direktur eksekutif Pusat Analisis Global Norwegia, mengatakan mereka menargetkan keluarga dari yang menolak untuk menyerahkan diri dan menuntut serta menghukum keluarga mereka 'menurut hukum Syariah'.

“Kami berharap kedua individu yang sebelumnya bekerja dengan pasukan NATO/AS dan sekutu mereka, bersama dengan anggota keluarga mereka akan disiksa dan dieksekusi.”***

 

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x