Sejumlah Negara Pengguna Vaksin asal China Berlomba Suntikan Booster Dosis Ketiga untuk Cegah Varian Delta

- 9 Juli 2021, 17:09 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster
Ilustrasi vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster /Pixabay/geralt

Thailand berencana menggunakan vaksin dari AstraZeneca dan Pfizer sebagai booster bagi petugas kesehatan yang sebelumnya menerima suntikan Sinovac.

Ikatan Dokter Indonesia pekan ini juga menyerukan suntikan booster bagi tenaga kesehatan, setelah beberapa tenaga medis meninggal meski sudah disuntik penuh Sinovac dan AstraZeneca.

Studi awal dari Thailand menunjukkan bahwa dosis pertama Sinovac diikuti dengan suntikan AstraZeneca tiga sampai empat minggu kemudian dapat memperoleh respon imun yang lebih kuat daripada dua dosis vaksin Sinovac.

Bahkan China, yang telah sepenuhnya mengimunisasi lebih dari sepertiga dari 1,4 miliar penduduknya dengan vaksin buatan sendiri, sedang melakukan penelitian untuk mengevaluasi manfaat suntikan booster.

CEO Sinovac Yin Weidong mengatakan suntikan ketiga vaksin perusahaan, yang diberikan tiga hingga enam bulan setelah inokulasi penuh, dapat meningkatkan kadar antibodi sebanyak 20 kali.

China saat ini sedang meninjau vaksin BioNTech untuk mendapatkan persetujuan.

Beberapa opsi sedang dipertimbangkan oleh para pejabat, termasuk menggunakannya sebagai suntikan pendorong untuk orang-orang yang sudah sepenuhnya diinokulasi dengan vaksin lokal.

Menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, meminta untuk tidak disebutkan namanya karena pembicaraan tersebut tidak untuk umum.

Tidak ada keputusan yang dibuat, dan menambahkan suntikan mRNA sebagai opsi lain dalam peluncuran umum China juga sedang dibahas, kata orang-orang.

“Jika Anda dapat mengeksplorasi kombinasi yang berbeda, sering ada kombinasi di mana Anda mendapatkan hasil yang lebih baik daripada hanya menggunakan vaksin yang sama dua kali berturut-turut,” kata Prof Shane Crotty dari Pusat Penelitian Penyakit Menular dan Vaksin di Institut La Jolla California untuk Imunologi.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: The Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah