Ilmuwan Inggris Memperingatkan Bahwa Pencabutan Aturan Covid-19 Ibarat Membangun Pabrik Varian Baru

- 5 Juli 2021, 03:11 WIB
Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid diperingatkan oleh para ilmuwan tentang rencana pencabutan aturan pembatasan Covid-19 dan mengibaratkan membangun pabrik varian baru Covid-19
Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid diperingatkan oleh para ilmuwan tentang rencana pencabutan aturan pembatasan Covid-19 dan mengibaratkan membangun pabrik varian baru Covid-19 /Instagram.com/@sajidjavidmp

“Kita harus jelas bahwa kasus akan meningkat secara signifikan. Saya tahu banyak orang akan berhati-hati tentang pelonggaran pembatasan – itu sepenuhnya bisa dimengerti," kata Javid.

Meski demikain, tidak ada tanggal yang kita pilih akan datang tanpa risiko, jadi harus mengambil pandangan yang luas dan seimbang.

“Kita harus belajar menerima keberadaan Covid dan menemukan cara untuk mengatasinya – seperti yang sudah kita lakukan dengan flu," ucap Javid.

Sementara itu, Prof Susan Michie, direktur Pusat Perubahan Perilaku di University College London, dan anggota lain dari subkomite ilmu perilaku Sage.

"Membiarkan transmisi komunitas melonjak seperti membangun 'pabrik varian' baru dengan kecepatan yang sangat cepat," cuitnya.

Menulis di blog untuk British Medical Journal minggu lalu, Michie, bersama dengan Reicher dan Prof Ann Phoenix di Institut Pendidikan UCL, mengatakan penekanan tunggal Javid pada tanggung jawab individu untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko Covid-19, menghilangkan penekanan dari apa yang juga harus dilakukan oleh pemerintah.

“Jika orang ingin bertindak secara bertanggung jawab, mereka membutuhkan pemerintah mereka untuk memenuhi tanggung jawabnya sendiri untuk memungkinkan perilaku aman,” kata mereka.

“Ketakutannya adalah ketika pemerintah berbicara tentang “hari kebebasan” ketika semua pembatasan dicabut, itu tidak berarti virus telah hilang, dan itu tidak berarti bahwa tindakan tidak diperlukan untuk mencegah kebangkitan.

“Artinya, pemerintah berencana untuk menarik semua bentuk dukungan dan meninggalkan kami untuk menangani pandemi ini sendiri.”

Namun, ilmuwan lain mengatakan pelonggaran banyak pembatasan, meski tidak bebas risiko, masuk akal. Paul Hunter, profesor kedokteran di University of East Anglia menatakan orang yang divaksinasi ganda lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi dan bahkan jika terinfeksi.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x