Angkatan Udara AS Luncurkan Serangan Udara Terhadap Kelompok yang Didukung Iran di Perbatasan Irak-Suriah

- 28 Juni 2021, 14:32 WIB
Angkatan Udara AS Luncurkan Serangan Udara Terhadap Kelompok-kelompok yang Didukung Iran di Perbatasan Irak-Suriah
Angkatan Udara AS Luncurkan Serangan Udara Terhadap Kelompok-kelompok yang Didukung Iran di Perbatasan Irak-Suriah /TASS

ISU BOGOR - Sekretaris Pers Pentagon John Kirby menyatakan Angkatan Udara AS telah melancarkan serangan udara terhadap sasaran kelompok-kelompok yang didukung Iran di wilayah perbatasan Irak-Suriah, Minggu 27 Juni 2021.

“Atas arahan Presiden Biden, pasukan militer AS awal malam ini melakukan serangan udara presisi defensif terhadap fasilitas yang digunakan oleh kelompok milisi yang didukung Iran di wilayah perbatasan Irak-Suriah," ungkap John Kirby.

Menurutnya, alasan memilih target tersebut karena karena fasilitas ini digunakan oleh milisi yang didukung Iran yang terlibat.

Baca Juga: Iran: Selamanya Tidak Akan Bernegosiasi dengan AS

"Maka dari itu perlu dilakukan serangan menggunakan kendaraan udara tak berawak (UAV) terhadap personel dan fasilitas AS di Irak," ujarnya.

Secara khusus, kata dia, serangan AS menargetkan fasilitas operasional dan penyimpanan senjata di dua lokasi di Suriah dan satu lokasi di Irak yang keduanya terletak dekat dengan perbatasan antara negara-negara tersebut.

"Beberapa kelompok milisi yang didukung Iran, termasuk Kata'ib Hezbollah (KH) dan Kata'ib Sayyid al-Shuhada (KSS), menggunakan fasilitas ini," kata pernyataan itu.

Baca Juga: PM Israel Naftali Bennett Isyaratkan Terlibat Dalam Serangan Baru-baru Ini Terhadap Situs Nuklir Iran

Menurut Kirby, seperti yang ditunjukkan oleh serangan malam ini, Presiden AS Joe Biden sudah jelas bahwa dia akan bertindak untuk melindungi personel AS.

“Mengingat serangkaian serangan yang sedang berlangsung oleh kelompok-kelompok yang didukung Iran yang menargetkan kepentingan AS di Irak, Presiden mengarahkan tindakan militer lebih lanjut untuk mengganggu dan mencegah serangan tersebut," ungkapnya.

Pihaknya mengaku berada di Irak atas undangan Pemerintah Irak dengan tujuan tunggal untuk membantu pemerintah Irak.

Baca Juga: Ebrahim Raisi ke Israel: Sebelum Takut pada Iran, Takutlah pada Rakyat Palestina

"Pasukan Keamanan Irak dalam upaya mereka untuk mengalahkan ISIS. Amerika Serikat mengambil tindakan yang diperlukan, tepat, dan disengaja yang dirancang untuk membatasi risiko eskalasi - tetapi juga untuk mengirim pesan pencegahan yang jelas dan tidak ambigu," tulisnya.

"Sebagai masalah hukum internasional, Amerika Serikat bertindak sesuai dengan haknya untuk membela diri. Serangan itu diperlukan untuk mengatasi ancaman dan secara tepat dibatasi dalam ruang lingkup. Sebagai masalah hukum domestik, Presiden mengambil tindakan ini sesuai dengan kewenangan Pasal II-nya untuk melindungi personel AS di Irak," katanya.

Pada tanggal 29 Desember 2014, Mahkamah Agung Rusia menyatakan Negara Islam - IS - (sebelum 2014 - Negara Islam Irak dan Levant, atau ISIS) sebagai organisasi teroris. Kegiatan organisasi ekstremis dilarang di Rusia.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: TASS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah