BEM UI Dipanggil Rektorat Usai Kritik Jokowi, Fahri Hamzah: Semoga Tindakan Rektorat UI Tidak Benar

- 28 Juni 2021, 07:59 WIB
Fahri Hamzah: Semoga Tindakan Rektorat UI Tidak Benar.
Fahri Hamzah: Semoga Tindakan Rektorat UI Tidak Benar. /

ISU BOGOR - Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menanggapi bahwa Rektor Universitas Indonesia (UI) sudah mengekang mahasiswanya untuk menyampaikan kebebasan berpendapat.

Pria Alumnus UI itu pun mengenang masa lalunya, di mana ketika ia bersama rekannya (mahasiswa wartawan koran kampus #WartaUI) menulis headline yang bertajuk “Kritik Pembangunan Rektorat UI yang Megah”.

 Saat itu Fahri beserta rekannya dipanggil oleh rektorat dan korannya dibredel di era Orba (Orde Baru).

Baca Juga: BEM UI Dipanggil Rektorat, Fadli Zon: Cenderung Membungkam Kebebasan Berekspresi

"Tahun 1994 aku dan teman2 mahasiswa wartawan koran kampus #WartaUI menulis headline 'Kritik Pembangunan Rektorat UI yg Megah'. dipanggil dan Koran kami dibredel di era Orba," dikutip Isu Bogor dari cuitan Twitter-nya @FahriHamzah2021.

"Tahun 1998 Orba tumbang. Rupanya mental orba pindah ke Rektorat UI mengancam mahasiswa. Malu ah!" sambungnya.

Namun, cuitan tersebut tidak lepas dari banjirnya berbagai komentar yang dilontarkan oleh warganet.

 Baca Juga: Singgung Pangkat Moeldoko Vs AHY, Fahri Hamzah: Sang Mayor Terjang Jenderal dan Menang Itu Hebat

"Sudahlah....kata2 orba itu sebaiknya anda buang jauh2 dari benak anda, sebab sepanjang sejarah indonesia ini berdiri, hingga detik inipun bumi pertiwi masih tetap menangis," tulis akun Twitter @ismed_nahdi

"...orla, orba, reformasi, kesemua masa itu tak cukup, bahkan tak pernah membuat rakyat tersenyum manis," timpalnya. 

"Ini yang aku suka dari bang Fahri, mulai bangkit jiwa ke-mahasiswa-annya... Ayo bang bangun ajak semua yg lain, tp jgn @Fadjroel ya, beliau sdh enak," imbuh akun Twitter @tr35na.

 Baca Juga: Fahri Hamzah Wanti-wanti Jokowi Bisa Dipanggil Mahkamah HAM Internasional

Fahri pun berpendapat bahwa semua kekuasaan yang berlebihan itu sangat berbahaya, baik itu dalam negara maupun agama.

"Semua kekuasaan absolut itu berbahaya. Bahkan dalam lembaga agama pun berbahaya. Maka agama menyadari kelemahan mental manusia ini," tulis Fahri.

"Maka manusia dibatasi. Bahkan nabi dibatasi. Jadi kelemahan Orba adalah absolutisme. Itu jangan ditiru apalagi dipuji. Jangan salah baca!" sambungnya.

 Baca Juga: Fahri Hamzah Wanti-wanti Jokowi Bisa Dipanggil Mahkamah HAM Internasional

Lagi-lagi cuitannya tersebut diserang berbagai komentar tak sedap yang dilontarkan oleh warganet.

"Apapun sistem yg di terapkan tak bakal baik apabila tak menerapkan nilai² agama dlm kehidupan berbangsa & bernegara," tulis akun Twitter @kolapkalip.

"Btw, zaman orba itu sistemnya bagus, orang pintar memilih orang pintar, ndak kayak sekarang, suara orang pintar seperti fahri sama dgn suara orang gila," sambung akun @kolapkalip.

 Baca Juga: Rektorat Nilai BEM UI Langgar Aturan, Refly Harun: Apa Kampus Itu Lebih Hebat Dibanding Konstitusi

Namun, Fahri acuh tak acuh terhadap semua komentar yang dilontarkan warganet pada kolom komentar akun Twitter-nya.

Fahri pun mengakhiri cuitannya tersebut dengan berharap agar semua tindakan yang dilakukan rektorat kepada mahasiswanya tidak benar.

Karena menurutnya, kampus-kampus di Indonesia harus menjadi sumber kebebasan untuk kritis terhadap pemerintah, karena jika mahasiswa tidak kritis masa depan akan hancur.

 Baca Juga: Refly Harun Bela BEM Kritik Presiden: Rektor UI Keberatan Tidak Civitas Akademik Terlibat Kampanye Jokowi

"Semoga tindakan Rektorat UI tidak benar. Kampus harus menjadi sumber kebebasan. Masa depan kita adalah kebebasan," tulis Fahri dikutip Isu Bogor dari cuitan Twitter-nya @FahriHamzah2021.

"Meski pandemi membelenggu fisik kita tapi jiwa dan pikiran harus merdeka. Kampus adalah persemaian generasi kepemimpinan yang harus terlepas dari pengangkangan!" tandasnya. ***

Editor: Aulia Salsabil Syahla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x