BEM UI Dipanggil Rektorat Usai Kritik Jokowi, Faisal Basri: Para Dosen Ketakutan

- 27 Juni 2021, 21:41 WIB
Ekonom dan Politikus Indonesia, Faisal Basri
Ekonom dan Politikus Indonesia, Faisal Basri /Tangkapan layar YouTube/Kontan TV//

 

ISU BOGOR - Pakar ekonomi ternama Indonesia Faisal Basri menilai pada dosen ketakutan, pascakabar Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dipanggil Rektorat UI usai mengritik Jokowi melalui postingan akun Instagram dan Twitter @bemui_official, warganet kembali heboh di media sosial.

Pasalnya, banyak dari warganet yang penasaran terhadap apa yang telah dibicarakan pihak Rektorat bersama BEM UI dalam pemanggilan tersebut.

Melihat hal ini, pakar ekonomi ternama Indonesia Faisal Basri memberi tanggapannya.

Baca Juga: Menkes Budi Ungkap Sebut Pandemi Covid-19 Akan Berakhir Tergantung Masyarakat Indonesia  

Faisal berujar bahwasanya pemanggilan tersebut malah memperlihatkan kepada publik bahwa para dosen ketakutan lantaran bakal dipersulit jadi guru besar apabila kampusnya kritis.

"Para dosen ketakutan karena kalo kritis dipersulit jadi guru besar," tulis Faisal dikutip Isu Bogor dari cuitan Twitter-nya @FaisalBasri.

Ia juga melontarkan dukungannya kepada Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra beserta jajarannya agar terus maju dan tak gentar.

Baca Juga: Usai Sebut Jokowi The King of Lip Service, BEM UI Dipanggil Rektorat 

"Leon, dkk. Jangan gentar. Kalian pantas muak dengan keadaan negeri. Tahu kan mengapa rektor takut dengan sikap kalian," ujar ekonom sekaligus alumnus Fakultas Ekonomi UI tersebut.

Faisal menegaskan bahwasanya sikap yang diambil oleh BEM UI terkait postingan mereka tentang Jokowi 'The King of Lip Service' tidaklah sembarangan, melainkan ada riset ilmiahnya terlebih dahulu.

"BEM UI sekarang dan sebelumnya banyak melakukan riset ilmiah, tidak asal ngomong," tutur Faisal.

Baca Juga: Cerita Dirut RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Hadapi 28 Orang Gangguan Jiwa Positif Covid-19 

"Mereka punya departemen kajian strategis. Di level fakultas juga ada. Hebatnya lagi, di level universitas, pendekatannya lintas ilmu, lintas fakultas," sambungnya.

Tanggapan Faisal Basri tersebut menuai ragam komentar dari para warganet, banyak dari mereka menyetujui apa yang ia katakan.

Bahkan, mereka juga meminta agar Faisal mengawal BEM UI agar status kemahasiswaan pengurusnya tidak terancam oleh Rektorat.

Baca Juga: Covid-19 Makin Tak Terkendali, 336 Nakes Kota Bogor Positif Covid-19 

"Mungkin bisa dibantu Pak Faisal selaku bagian dari Keluarga Besar ILUNI UI, komunikasi langsung dengan jajaran rektorat," tulis akun Twiter @insightmindoes.

"Jangan sampai seluruh Anggota BEM nanti semua terkena Sanksi Akademik Berat. Negara kita masih sakit pak, Lindungi mereka. Sesuai dengan Prinsip Warna Makara," lanjutnya.

Seperti diketahui, BEM UI menuai pro dan kontra setelah memposting poster yang melabeli Jokowi sebagai 'King of Lip Service' atau Raja Pembual.

Baca Juga: Covid-19 Makin Tak Terkendali, Ini Alasan Bima Arya Minta Pemerintah Pusat Berlakukan Kembali PSBB 

Dalam postingan, terdapat narasi kritik yang menyampaikan bahwa Jokowi kerap mengobral janji manis tetapi tak sesuai dengan realita yang sesungguhnya.

"Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu," tulis BEM UI dikutip Isu Bogor dari postingan Instagram-nya @bemui_official.

BEM UI menyertakan pula sejumlah fakta-fakta kebohongan yang pernah Jokowi lakukan, berdasar pada referensi yang telah mereka kumpulkan.

Baca Juga: PPKM Saat Ini Dinilai Belum Efektif, Bima Arya Usul Pembatasan Ketat Tingkat Makro 

"Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya. Semua mengindikasikan bahwa perkataan yang dilontarkan tidak lebih dari sekadar bentuk "lip service" semata," ungkap BEM UI.

"Berhenti membual, rakyat sudah mual!" pungkas mereka.***

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x