ISU BOGOR - Direktur Utama (Dirut) RSJ Marzoeki Mahdi Kota Bogor, Fidiansyah menuturkan, ada 28 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang positif Covid-19.
Ia menyebut untuk swab terhadap ODGJ membutuhkan pendekatan. Belum lagi harus berdinamika dengan gangguan kejiwaannya.
"Iya (terpapar) tentu tetap sama ya dalam konteks apapun penularan itu dari interaksi terjadi karena kerumunan, kemudian pengabaian protokol serta tadi vaksinasi," terangnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Orang yang Gangguan Jiwa Sulit Kena Covid? Dokter RS Jiwa Bogor Menjawab
Ia mengatakan, vaksinasi sudah digaungkan untuk ODGJ, termasuk disabilitas, sehingga menjadi prioritas dan setiap hari ada pemantauan.
"Hanya tadi ada keterbatasan yang harus kami lakukan karena harus ada persetujuan dari keluarga dibanding orang dengan kesehatan yang umum," ungkapnya.
"Dia (orang umum) tidak perlu persetujuan lagi, tapi orang dengan gangguan jiwa harus mendapatkan persetujuan dari keluarga," tambahnya.
Baca Juga: KPAI Ungkap Dampak PJJ di Masa Pandemi, Beberapa Anak Dirawat di RSJ hingga Gangguan Penglihatan
ODGJ 28 yang positif tersebut dirawat inap. Konsep perawatan ODGJ menurut Fidiansyah sama saja dengan umum.