“Kami tahu bahwa sesuatu mungkin terjadi, tetapi kami tidak terlalu berharap Rusia mengatakan itu,” kata pihak Kementrian Pertahanan Inggris.
Apa yang diharapkan menjadi sebuah ketegangan, jika terus berlanjut, maka misi menegaskan hak navigasi di Laut Hitam telah meningkat menjadi insiden militer dan diplomatik.
Militer Rusia juga mengklaim bahwa sebuah jet telah menjatuhkan empat bom di jalur kapal perusak Inggris untuk memaksanya mengubah arah, tetapi itu dengan cepat dibantah, karena tidak ada bukti yang mendukungnya.
Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris, mengatakan pelayaran HMS Defender sudah sepenuhnya sesuai, meskipun Downing St tidak akan mengkonfirmasi apakah dia secara pribadi mengizinkan misi tersebut.
“Poin pentingnya adalah kami tidak mengakui klaim Rusia atas Krimea," ujar Johnson pada Kamis, 24 Juni 2021, dikutip Isu Bogor dari The Guardian.
"Ini adalah bagian dari wilayah Ukraina yang berdaulat, sepenuhnya benar bahwa kami harus membela hukum dan mengejar kebebasan navigasi dengan cara yang kami lakukan, mengambil rute terpendek antara dua titik, dan itulah yang kami lakukan," pungkasnya.***