ISU BOGOR - Armada Laut Hitam Rusia bersama dengan pasukan perbatasan dari Dinas Keamanan Federal (FSB) telah mengusir kapal perusak Inggris Defender yang telah memasuki perairan teritorial Rusia.
Pasukan Rusia telah melepaskan tembakan peringatan.
Bahkan Kementerian Luar Negeri Rusia telah memperingatkan bahwa siapa pun yang melakukan provokasi serupa dengan insiden Pembela HMS Inggris, yang terjadi pada 23 Juni, akan menghadapi konsekuensi yang mengerikan.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan kepada wartawan bahwa keamanan Rusia adalah yang utama.
Menurut Ryabkov, pihaknya dapat menarik akal sehat dan meminta negara lain untuk menghormati hukum internasional.
"Tetapi jika sikap seperti itu tidak membantu, Rusia dapat menggunakan angkatan bersenjatanya untuk mempertahankan perbatasannya," ungkapnya.
"Jika rekan [Barat] kami tidak mengerti, kami dapat mengebom tidak hanya di lapangan, tetapi juga pada target", tambahnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyatakan Moskow menganggap insiden dengan kapal perusak angkatan laut Inggris di Laut Hitam sebagai provokasi kotor.
Duta Besar Inggris kemungkinan akan dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari-hari berikutnya.
Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Sebut AS Sedang Ikuti jalan Uni Soviet
Seperti diketahui, pada Rabu 23 Juni 2021, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa Armada Laut Hitam dan pasukan keamanan perbatasan mengusir Kapal Perang Angkatan Laut Inggris HMS Defender, yang telah memasuki perairan teritorial Rusia.
Menurut kementerian, kapal perusak itu diperingatkan bahwa senjata akan digunakan jika melintasi perbatasan negara, tetapi tidak bereaksi. Pesawat Su-24m Rusia melakukan 'pengeboman peringatan' di sepanjang jalur yang direncanakan kapal Inggris.
Menyusul insiden itu, atase kedutaan Inggris dipanggil ke Kementerian Pertahanan Rusia.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace menyatakan bahwa kapal Rusia hanya memantau perjalanan kapal perusak di perairan internasional.
"Karena melakukan transit rutin dari Odessa menuju Georgia melintasi Laut Hitam," ujarnya.***