Network
ISU BOGOR - India meraih rekor terbarunya, sebanyak 7,5 miliar dosis vaksin telah diterima untuk disuntikan kepada seluruh orang dewasa secara gratis pada Senin, 21 Juni 2021.
Vaksinasi besar-besaran ini dilakukan setelah India mendapat kritik tajam terkait kekacauan akibat meledaknya kasus Covid-19 gelombang kedua yang menewaskan ratusan ribu jiwa.
Awal bulan ini, Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan bahwa pemerintah akan membeli 75 persen keseluruhan vaksin dari pabriknya.
Baca Juga: Joe Biden Dalam Bahaya karena Gagal Menghadapi Covid-19 Akibat Tingkat Vaksinasi AS Menurun
Vaksin tersebut akan didistribusikan secara gratis ke daerah-daerah, bersama dengan rumah sakit swasta yang sebelumnya telah membeli vaksin untuk orang berusia 18-45 tahun.
Sebelumnya, India pernah mencapai rekor 4,7 juta dosis vaksin pada 5 April 2021, diikuti oleh penurunan tajam dengan rata-rata vaksinasi harian turun di bawah 3 juta.
Para ahli mengatakan bahwa India perlu memberikan 10 juta dosis vaksin sehari untuk mencapai targetnya, yakni memvaksin 950 juta orang dewasa pada bulan Desember.
Baca Juga: Kasus Covid-19 RI Melonjak, Pemerintah Terus Genjot Vaksinasi dengan Target 1 Juta per Hari
Sejauh ini, India telah memvaksinasi kurang dari 5 pesennya dengan takaran dua dosis.
D N Patil, pejabat kesehatan senior di negara bagian terkaya Maharashtra, India, berkata memiliki rencana untuk melakukan vaksinasi kepada sebagian besar masyarakatnya pada akhir tahun, jika stok vaksin tetap konsisten.
"Jika ketersediaan (vaksin) tetap konsisten, kami akan berada pada jalur untuk menyuntik sebagian besar populasi kami pada akhir tahun," kata Patil dikutip Isu Bogor dari Reuters.
Diketahui, Maharashtra memiliki jumlah populasi penduduk sebanyak lebih dari 125 juta jiwa.
Awal bulan ini, pemerintah mengatakan, India dapat memiliki sebanyak 10 juta dosis vaksin Covid-19 yang tersedia per hari pada bulan Juli dan Agustus.
Penasihat pemerintah Vinod Kumar Paul berkata, bahwa memberikan 10 juta vaksinasi sehari bukanlah "tujuan yang ditetapkan".
"Saat peningkatan terjadi, kecepatan implementasi juga harus ditingkatkan dan itu akan mengarah pada jumlah tertentu," ujar Paul dalam wawancara dengan saluran CNBC-TV18, seperti yang dilansir Reuters.
"Ada demonstrasi oleh sistem tentang seberapa banyak yang dapat disuntikan pada hari tertentu, setidaknya ini adalah sesuatu yang harus mendapat kejelasan di akhir hari," sambungnya.
Adapun vaksin yang digunakan oleh India yakni vaksin AstraZeneca (AZN.L) buatan dalam negeri dan Covaxin dari perusahaan India Bharat Biotech.***
