Korea Utara Mulai Kekurangan Pangan Akibat Penutupan Perbatasan Tiongkok yang Berkepanjangan

- 18 Juni 2021, 18:52 WIB
Ilustrasi Korea Utara.
Ilustrasi Korea Utara. /REUTERS

Sumber tersebut mencatat bahwa sejak awal musim semi, semakin banyak keluarga dalam kesulitan keuangan menjadi tunawisma, bahkan jika mereka mampu bertahan hidup dengan bubur jagung di awal tahun.

Mereka tidak dapat meminjam uang, dan tidak memiliki barang berharga untuk dijual bahkan jika mereka mencoba memperoleh beras atau jagung secara kredit.

Baca Juga: Propaganda Korea Utara: BTS Bertahan 'Eksploitasi Seperti Budak'

Itulah sebabnya semakin banyak orang yang hidup di jalanan setelah menjual rumah mereka.

Sementara itu, harga beras di Korea Utara telah meningkat sejak awal bulan lalu.

Meskipun harga beras negara itu tetap relatif stabil bahkan setelah pihak berwenang menutup perbatasan tahun lalu, mereka telah meroket lebih dari 20% sejak akhir bulan lalu.

Pada 8 Juni, satu kilogram beras dijual di KPW 5.000 di Pyongyang.

Harga jagung juga terus naik, baru-baru ini mencapai KPW 3.000 per kilogram di Pyongyang.

Kekurangan pangan kronis dan kenaikan harga pasar memukul banyak petani Korea Utara dengan keras.

Akibatnya, semakin banyak keluarga pedesaan yang tampaknya menderita kekurangan pangan juga.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah