Pendemo terdengar berteriak "jatuhkan Macronisme!" seperti yang dia pukul. Macron sedang mengunjungi kota Tain-l'Hermitage, di departemen Drôme ketika insiden itu terjadi.
Saingan politik Macron, Marine Le Pen dari partai National Rally mengutuk serangan itu.
Baca Juga: Uni Emirat Arab Bela Sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron yang 'Anti' Islam
Le Pen merilis sebuah pernyataan yang mengatakan: "Tidak dapat diterima untuk menyerang secara fisik Presiden Republik President
"Itu adalah sikap yang sangat terkutuk."
Itu terjadi ketika Juru Kampanye Frexit Charles-Henris Gallois memperingatkan Presiden Prancis bahwa popularitasnya sedang runtuh.
"Masalah utama yang kami hadapi di Prancis adalah bahwa kami adalah bagian dari Uni Eropa," kata Gallois.
"Kami adalah bagian dari beberapa proyek seperti proyek Pemulihan Prancis yang akan memberi uang kepada Prancis 80 miliar euro untuk hanya menerima 40 miliar euro."
"Itu bukan satu-satunya karena ada kaitan dengan reformasi yang akan diterapkan ke Prancis."
"Itu ada hubungannya dengan beberapa reformasi yang sangat tidak populer seperti reformasi pensiun dan ketenagakerjaan."