Joe Biden Bikin Blunder Lagi Soal Dirinya Telah Telah Jadi Presiden AS 'Selama 15 bulan'

- 6 Juni 2021, 16:35 WIB
Presiden AS Joe Biden membuat klai aneh soal dirinya telah memimpin negara itu selama 15 bulan. Sejatinya ia baru memimpin AS selama lima bulan.
Presiden AS Joe Biden membuat klai aneh soal dirinya telah memimpin negara itu selama 15 bulan. Sejatinya ia baru memimpin AS selama lima bulan. /Instagram/@joebiden

ISU BOGOR - Presiden AS Joe Biden membuat klaim aneh soal dirinya telah memimpin negara itu selama 15 bulan. Sejatinya ia baru memimpin AS selama lima bulan.

Seperti dilansir Express, Joe Biden kembali mengalami kesalahan ketika berbicara dihadapan publik Amerika.

Dalam kesalahan terbarunya, Joe Biden membuat klaim aneh bahwa dia telah memimpin negara itu selama 15 bulan, bukannya lima bulan.

Baca Juga: Abaikan Seruan Joe Biden, Netanyahu Tolak Gencatan Senjata dan Janji Lanjutkan Serangan ke Palestina

Dia mengatakann pada konferensi pers bahwa sejak Januari 2021 adalah "15 bulan yang lalu" dan tidak mengoreksi dirinya sendiri.

Namun, transkrip pidato yang kemudian diposting di situs Gedung Putih memang mengubah kalimat ini menjadi lima bulan.

Joe Biden membuat pernyataan ketika berbicara pada program Respons dan Vaksinasi COVID-19 di Washington DC pada hari Rabu.

Baca Juga: Banyak Tekanan, Joe Biden Akhirnya Melunak dan Meminta Israel Akhiri Pertempuran di Palestina

“Sejak 20 Januari – dan sekarang, sekitar 15 bulan yang lalu – rata-rata kasus harian turun dari 184.000 menjadi 19.000, di bawah 20.000 untuk pertama kalinya sejak Maret 2020," kata Joe Biden.

“Rata-rata rawat inap turun dari 117.000 menjadi 21.000. Tingkat kematian turun lebih dari 85 persen.”

Presenter Digital Sky News Australia Maddie Hale melaporkan itu adalah Presiden Joe Biden yang saat itu membuat kesalahan dalam berpidato di negaranya.

"Biden secara keliru mengklaim dia telah menjadi Presiden AS selama 15 bulan padahal sebenarnya sudah sekitar lima bulan," ungkapnya.

Presiden Biden telah diejek sejak menjabat karena kesalahannya seperti ketika dia secara salah mengklaim semua orang di AS yang berpenghasilan di bawah $ 400.000 setahun tidak akan membayar pajak apapun.

Ini menandai kesalahan kedua hanya dalam 72 jam bagi Presiden AS.

Hanya dua hari sebelumnya Presiden Biden mengatakan tanggal yang salah untuk kerusuhan Capitol, dengan mengatakan itu terjadi pada 9 Januari, bukan 6 Januari.

Presiden Biden juga diperiksa faktanya atas klaim berulang yang dia buat bahwa ranjang rumah sakit AS akan dipenuhi oleh orang Amerika yang menderita Alzheimer dalam waktu 20 tahun.

"Anda tahu, jika kita tidak melakukan sesuatu tentang Alzheimer di Amerika, setiap tempat tidur rumah sakit tunggal yang ada di Amerika, setiap tempat tidur akan ditempati dalam 20 tahun ke depan dengan pasien Alzheimer," ungkapnya saat itu.

Pemeriksa fakta untuk The Washington Post menulis sebagai tanggapan bahwa prediksi ini tidak muncul di mana pun dalam penelitian ilmiah.

Mereka menulis bahwa peringatan itu tampaknya "dipetik dari udara tipis" tanpa dasar faktual.

Sementara itu, dipastikan minggu ini bahwa Ratu akan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden minggu depan.

Pertemuan di Kastil Windsor pada hari Minggu 13 Juni bertepatan dengan akhir kunjungan Biden ke Inggris untuk KTT G7 para pemimpin dari ekonomi terbesar dunia.

Biden akan menjadi presiden AS ke-12 yang ditemui Ratu sebagai raja.

Tuan dan Nyonya Biden sebelumnya mengirimkan belasungkawa mereka kepada Ratu setelah kematian suaminya, Duke of Edinburgh, pada bulan April.***

 

 

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x