ISU BOGOR - Sekitar 20 warga Palestina terluka saat pasukan Israel membubarkan aksi unjuk rasa anti-pemukiman-konstruksi di kota Beita, selatan kota Nablus, Tepi Barat.
Dikutip dari kantor berita WAFA, melaporkan pasukan Israel melepaskan tembakan intensif ke arah pengunjukrasa yang menyerukan penghentian pembangunan pembangunan pemukiman kolonial baru di atas Jabal Sbeih (Gunung Sbeih) dekat kota.
Pasukan Israel memukul mundur warga Palestina dengan menggunakan peluru tajam dan peluru baja berlapis karet. Akibatnya 15 warga Palestina dilaporkan menderita karena efek menghirup gas air mata.
Baca Juga: Menlu AS Peringatkan Israel: Penggusuran Warga Palestina di Sheikh Jarrah dapat Memicu Perang Baru
Tentara mengejar dua pengunjuk rasa lainnya, menyebabkan mereka jatuh dan menderita luka.
Unjuk rasa tanpa kekerasan itu dilakukan setelah sekelompok pemukim Israel mendirikan lebih dari 20 rumah mobil atau karavan di atas gunung sebagai awal untuk mengambil alih seluruh gunung dan mendirikan pos terdepan kolonial.
Kekerasan pemukim terhadap warga Palestina dan properti mereka adalah rutinitas di Tepi Barat dan jarang dituntut oleh otoritas Israel.
Jumlah pemukim yang tinggal di permukiman kolonial khusus Yahudi di seluruh Yerusalem Timur yang diduduki dan Tepi Barat yang melanggar hukum internasional telah melonjak menjadi lebih dari 700.000 dan perluasan permukiman kolonial meningkat tiga kali lipat sejak penandatanganan Persetujuan Oslo pada tahun 1993.