ISU BOGOR - Ketua Bidang Perubahan Prilaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sonny Harmadi mengakui adanya peningkatan kasus positif aktif diantaranya karena dalam sebulan terakhir telah terjadi penurunan kepatuhan terhadap protokol kesehatan.
"Jadi harus dilakukan berbagai upaya yang pertama mungkin di awal pandemi Covid-19 kita fokus pada bagaimana menjaga agar orang terselamatkan, tetapi di setahun kedepan kita bukan hanya menjaga orang agar terselamatkan, tapi juga jangan sampai orang mengalami masalah ekonomi," ungkapnya dalam rapat kordinasi daring, Minggu 23 Mei 2021.
Menurutnya ada satu hal yang mungkin telah dilupakan bahwa di dalam pesan-pesan prokes ada upaya promotif dan preventif. Maka dari itu harus dipahami bahwa strategi promotif dan preventif ini jauh lebih murah dibanding upaya kuratif atau pengobatan.
"Jadi ini mungkin belum banyak yang tahu juga di masyarakat, bahwa untuk merawat satu orang pasien dengan kondisi sedang dan berat itu bisa menghabiskan puluhan hingga ratusan juta rupiah. Padahal dengan upaya promotif dan preventif itu akan jauh lebih murah," tegasnya.
Kemudian terkait dengan prokes memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta mencuci tangan pakai sabun adalah investasi jangka panjang.
"Jadi kita ingin membangun masyarakat yang punya pemahaman tentang pola hidup bersih dan sehat yang akan menghindarkan mereka dari masalah kesehatan di masa mendatang," ucapnya.
Baca Juga: 10 Provinsi Alami Kenaikan Kasus Positif Aktif Covid-19 Dalam Sepekan Terakhir
Maka prilaku yang diminta pemerintah kepada masyarakat sebetulnya bukan hanya akan bermanfaat di masa pandemi Covid-19 saja, tetap juga di masa mendatang.